Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Tokohnya Tidak Dirangkul Capres, Jabar Ingin Jatah Enam Menteri

4 Agustus 2018   23:24 Diperbarui: 4 Agustus 2018   23:40 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memet Hamdan, tokoh Damas/dokpri

Ki Sunda atau Jawa Barat rupanya benar-benar ingin punya peran dalam pemerintahan mendatang. Jawa Barat tidak ingin terus-terusan dipandang sebelah mata oleh pengambil kebijakan dan politisi di Jakarta.

"Karena itu, momen Pilpres 2019 yang dimulai sekarang, akan kita manfaatkan sebaik-baiknya," kata sesepuh Sunda Memet Hamdan yang juga sesepuh Daya Mahasiswa Sunda (Damas) kepada penulis jelang perhelatan akbar "Mapag Ki Sunda Dr. (HC) H. Ahmad Heryawan Lc. Msi dan Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi Mingpin jeung Ngaheuyeuk Nagri," di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Kota Bandung.  Arti tema acara tersebut adalah Menjemput Ki Sunda Dr. HC H. Ahmad Heryawan Lc. Msi dan Prof. Dr. H. Yuddi Chrisnandi Memimpin dan Mengelola Negara.

Menurut Memet, agar Ki Sunda berperan dalam pemerintahan, dia dan sejumlah tokoh Jabar lainnya selama beberapa bulan lamanya menggodok sejumlah nama untuk diusulkan ke politisi di Jakarta, agar dipertimbangkan jadi capres atau cawapres.

Mulanya, tokoh yang digodok itu berjumlah 20 orang, kemudian berkurang jadi 11 dan 7 orang.  Berdasarkan pertimbangan, akhirnya mengerucut menjadia dua nama saja, Ahmad Heryawan  (mantan Gubernur Jawa Barat) dan Yuddi Chrisnandi (politisi Golkar yang sempat menyebrang ke Hanura namun kembali lagi ke Golkar).

"Nah melalui acara di GIM, kami akan mendeklarasikan keduanya sebagai wakil Jabar yang harus dipilih capres nanti, baik oleh Joko Widodo maupun oleh Prabowo, kalau yang muncul pada akhirnya hanya dua kandidat," ujarnya.

Karena Yuddi Chrisnandi orang Golkar, diharapkan dirangkul Joko Widodo, sedangkan Ahmad Heryawan diharapkan dirangkul Prabowo karena kebetulan Aher --panggilannya, merupakan orang PKS.

Lalu bagaimana kalau hingga injury time pencapresan keduanya tidak dirangkul capres?

Menurut Memet, jika memang seperti itu kejadiannya,  Jawa Barat, Sunda, akan bargaining dengan capres, untuk meminta jatah menteri di kabinet dalam jumlah memadai. "Kalau perlu, kami akan minta enam atau tujuh orang menteri, bukan dua seperti sekarang," ujarnya.

Tuntutan  jumlah menteri seperti itu, jelasnya, layak sekali, mengingat jumlah warga Jawa Barat yang memiliki hak pilih sekarang mencapai 32 juta lebih.

"Saya kira itu tuntan kami nanti, kalau Yuddi dan Ahmad Heryawan yang kami usulkan, tidak dilirik," tegasnya. Hanya dia menolak berkomentar jika tuntutan jumlah menteri juga tidak direspon capres yang bertanding nanti.

Sebagaimana undangan yang penulis terima, Angkatan Muda Siliwangi (AMS) menggelar acar a  di GIM (Gedung Indonesia Menggugat) Kota Bandung, Ahad pukul 09.30 WIB hingga selesai tersebut. Adapun tema acaranya adalah  "Menjemput Ki Sunda Dr. HC H. Ahmad Heryawan Lc. Msi dan Prof. Dr. H. Yuddi Chrisnandi Memimpin dan Mengelola Negara".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun