Mohon tunggu...
Leonardo Wibawa Permana
Leonardo Wibawa Permana Mohon Tunggu... Dokter - Dokter, Dosen, Trainer Manajemen dan Akreditasi Rumah Sakit dan Fasyankes Lainnya, Narasumber Seminar, Penulis.

dokter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengalaman Imajiner dengan Yesus: Lukas 21:5-11, "Kuharap pada saat itu jawabanmu sungguh tepat ... !"

26 November 2024   10:47 Diperbarui: 26 November 2024   14:06 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/high-angle-photo-of-woman-on-ladder-2467396/

Yesus bersama Para MuridNya, dan aku, masih berada di dalam Bait Allah sesudah Guru berbicara tegas tentang paradoks persembahan orang-orang kaya dan janda miskin itu. Kali ini mata kami terpukau oleh kemegahan Bait Allah yang terkesan anggun oleh batu yang indah-indah dan berbagai-bagai barang persembahan, dan kami memperbincangkannya. Di saat Guru mendengarkan perbincangan kami, Ia mengingatkan bahwa kemegahan, keindahan, dan kemewahan apapun di dunia ini hanyalah fatamorgana yang suatu saat akan sirna, lenyap tanpa bekas. Segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak abadi karena keabadian hanyalah milik Dia yang telah mengadakan semua itu.

Para murid yang penasaran bertanya kepadaNya, bilamana itu akan terjadi dan apa tandanya ? Sekali dan sekali lagi, sebagai Guru yang Maha Bijaksana, Yesus tidak serta merta menjawab dengan lugas dan tegas. Dia menyampaikan bahwa akan terjadi segala kekacauan di muka bumi dalam segala bentuknya, bahkan "... akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit" (Luk 21: 11), namun itupun bukan tanda bahwa segalanya akan berakhir. Namun, ada satu hal yang dtegaskanNya pada saat itu, "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. ... Janganlah kamu mengikuti mereka" (Luk 21:8).

Lalu Ia menoleh kepadaKu dan berkata lebih tegas lagi, "Hai, AnakKu, waspadalah agar kamu tidak disesatkan, disesatkan oleh fatamorgana dunia ini, yang terkesan membuai namun nyatanya menghempaskan, yang terkesan membelai namun nyatanya membuat memar, yang terkesan menghibur namun nyatanya memilukan. Segala sesuatu yang ada di dunia ini tak jarang berkamuflase seakan-akan 'ini Aku', 'itu Aku', 'di sini Aku', 'di situ Aku', namun sesungguhnya semuanya adalah  'kesia-siaan belaka, ..., kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. ... segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin' (Pengkh 1:2,14). Karena itu, bertekunlah dalam kesiapsiagaanmu, Nak, bertekunlah dalam kewaspadaanmu, dalam iman, harap, dan kasihmu, karena hanya itulah yang akan mampu menyelamatkanmu bila 'saat itu tiba', pada saat Aku akan berkata kepadamu, 'Apapun yang kamu lakukan ...' atau 'Apapun yang tidak kamu lakukan ...' dan pada saat itu pula engkau mampu menjawab dengan sungguh tepat, hanya, 'Bilamanakah aku melihat Engkau ... dan aku berbuat segala yang baik bagiMu, Tuhan ?' dan jawabanmu itu akan menyelamatkan jiwamu !"

Aku tertegun, akankah aku sanggup menjawab dengan tepat kepadaNya, di saat itu ... ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun