Mohon tunggu...
Aditya Permadi
Aditya Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Skenario Film, dan Pencari Kerja

Maksimalkan potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syukur

20 Oktober 2019   15:57 Diperbarui: 20 Oktober 2019   15:57 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepenuhnya aku selalu berusaha mensyukuri seluruh nikmat-Mu.

Tentang aku iri atas apa yang mereka dapatkan, mohon ampuni aku.

Sejujurnya, ingin sekali penyakit hati ini aku singkirkan.

Tapi komponen ruh yang Engkau rancang serta biasanya aku, menjadikan hal itu begitu sukar.

Aku akan selalu berusaha menyesuaikan langkah sebagaimana dengan apa yang disabdakan utusan-Mu.

Ampuni aku jika beberapa kali secara sadar ataupun tidak melewati batas yang telah ditentukan.

Aku biasa, dan kesulitan untuk sepenuhnya berada dalam batasan.

Aku selalu berusaha menerka, namun tidak berani meyakinkan diri dalam menyimpulkan.

Engkau Maha tahu segala.

Aku hanya ingin tentram.

Walaupun tidak ku pungkiri, kadang ego yang berjalan di depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun