Mohon tunggu...
Muhamad Adib
Muhamad Adib Mohon Tunggu... Buruh - Wong Alas

Jadikan masyarakat desa hutan,nafas Pembangunan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Di Sini, Aku Jatuh Cinta

4 Januari 2021   07:35 Diperbarui: 4 Januari 2021   07:37 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di jembatan bambu ini ada "sesuatu" yang sangat menarik. Ada permainan yang bukan sekedar main-main. Permainan ini ada hubungannya dengan kisah keramat gunung putri. Permainan yang sesungguhnya permainan anak-anak, tetapi tidak boleh di mainkan oleh anak-anak. Hanya bisa di mainkan oleh mereka yang sudah berusia lebih dari tujuh belas tahun. Dan harus di lakukan berpasangan. Tidak boleh sendiri sendiri.

Menurut kepercayaan orang-orang yang percaya, kalau kita melempar burung-burungan atau pesawat-pesawatan yang terbuat dari kertas dari sisi jembatan bambu, dan burung-burungan/pesawat-pesawatan itu sampai mendarat ke sisi seberang dari jembatan bambu, itu adalah pertanda baik.

Jika di lakukan oleh sepasang muda-mudi yang sedang menjalin ikatan cinta (pacaran), itu pertanda cinta merekan seperti cintanya romeo dan juliet, seperti asamaranya. Awet sampai maut yang memisahkan. Apabila lemparan keduanya tidak sampai, itu pertanda bukan jodoh. Kalau tetap hubungannya di teruskan, akan banyak masalah-masalah yang di temui.

Ketika hanya salah satu yang berhasil melempar dengan baik sampai di sisi seberang jembatan, maka dalam hubungannya akan terjadi perselingkuhan.

Kalau yang melemparkan orang yang sudah berumah tangga, dan lemparannya berhasil sampai ke seberang, itu menjadi pertanda hubungan yang langgeng dan rejeki yang berlimpah akan di dapat oleh pasangan itu.

Jangan percaya pada permainan ini, tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Karena kita memang tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.

Saat kita sedang menikmati keindahan hutan pinus sambil medang rolas dan nyigit mendoan, alunan musik akan terdengar lembut dari sebuah panggung berukuran 6 x 8 meter yang berdiri kokoh di tengah-tengah. Sesekali  akan terdengar suara akrab menyapa dari pengeras suara di panggung "Selamat datang di Hutan Pinus Sawangan, silahkan Bapak/Ibu, saudara-saudara, para pengunjung menikmati keindahan alam dan kenyamanan suasana di sini. Semua fasilitas yang ada disini adalah pelayanan kami. Mohon tetap patuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak dan jangan lupa cuci tangan. Jaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempat yang sudah di siapkan. Karena sampah bukan mantan yang (boleh) berserakan"

Di hutan pinus sawangan ini, aku jatuh cinta....

Aku jatuh cinta bukan pada perempuan cantik berambut panjang berkepang satu yang lembut dan keibuan... Apalagi jatuh cinta pada gadis berambut pirang yang pipinya merah dan suka naik trail menerabas hutan pinus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun