Mohon tunggu...
Muhamad Adib
Muhamad Adib Mohon Tunggu... Buruh - Wong Alas

Jadikan masyarakat desa hutan,nafas Pembangunan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cegah Kelaparan

5 April 2020   14:17 Diperbarui: 5 April 2020   14:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki minggu ke empat himbauan  untuk tetap tinggal di rumah, bagi pekerja  yang tetap menerima upah, tentunya tidak begitu menjadi masalah. Bahkan sebagian dari mereka justru  merasa menjadi berkah.  Bisa bercengkerama dengan anak istri di rumah sambil melakukan berbagai aktifitas yang menyenangkan untuk mengusir kejenuhan dan kebosanan., tanpa khawatir akan kebutuhan pangan. Apalagi bagi mereka yang memiliki uang simpanan di bank

Tetapi tidak dengan pekerja harian, buruh serabutan yang berpenghasilan hanya ketika mereka bekerja. Tetap tinggal di rumah  menjadi masa-masa yang sangat sulit.dan penuh keprihatinan. "Minggu kemaren masih bisa "ngutang" ke warung dan pinjam ke tetangga kiri kanan. Tetapi sekarang, tetangga mengalami kesulitan yang sama. Ngutang ke warung sudah tidak bisa, karena tidak ada jaminan kapan bisa mengembalikan" cerita beberapa kawan  yang barusan datang bermaksud meminta pertolongan.

Mereka datang meminta pertolongan, karena minggu kemaren saya membagi beberapa kantong beras sumbangan dari kawan-kawan. Mereka tahunya saya tidak mengalami kesulitan karena saya banyak memiliki kawan-kawan dari berbagai kalangan. Terutama kawan-kawan yang duduk di pemerintahan baik di daerah maupun di pusat.

"Di kota --kota banyak orang-orang yang membagi masker dan  sembako untuk tukang ojek, tukang becak dan orang-orang yang tidak mampu. Tapi di desa, sampai saat ini tidak ada bantuan masker. Tidak ada disinfektan. Juga tidak ada bantuan sembako. Katanya mau ada bantuan dari Pemerintah. Tapi kok sampai sekarang belum ada kejelasan kapan bantuan itu akan datang. Tolonglah, kang.... Pada siapa lagi saya minta tolong kalau tidak ke panjenengan" kata mereka penuh harap.

Memang, situasi seperti ini menjadi situasi yang juga sangat sulit bagi saya yang dikenal oleh lingkungan sebagai pegiat social. Saya  yakin banyak kawan-kawan pegiat social yang merasakan sama seperti yang saya alami saat ini. Saya tidak bisa menyalahkan anggapan warga miskin yang selama ini sudah bergaul dan bergiat bersama kita . 

Dalam benak pikiran mereka, saat tidak ada musibah seperti ini saja, saya bisa membantu mereka dengan pendidikan gratis sampai membiayai banyak anak Kuliah. Membantu berbagai kesulitan yang di alami warga, seperti saat ada orang sakit, membantu perbaikan rumah tidak layak huni dan berbagai kegiatan social lainnya. Tentunya di saat-sat sulit menghadapi musibah Corona, saya pasti bisa membantu mereka.

Dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti akan menggerakkan banyak orang-orang baik untuk menolong saudara-saudara kami yang sangat membutuhkan pertolongan, saya mengajak kawan-kawan untuk membantu sembako bagi saudara-saudara kita warga miskin yang tinggal di desa-desa terutama desa pinggiran hutan. Jangan sampai ada kasus orang  miskin  menjadi SAKIT dan MENINGGAL karena KELAPARAN. Kebutuhan sembako yang menjadi prioritas adalah beras dan minyak goreng.

Bantuan sembako dapat di kirim ke :

Posko Cegah Kelaparan

Sekolah Kader Desa Brilian

RT 02 RW 06 Desa Singasari Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Jawa Tengah

Salam Kemanusiaan

Adib Wong Alas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun