*Renungan Malam GKJ Nusukan*
07 Februari 2025
Bahan Bacaan : Bilangan 27 : 12-23
Kidung Pujian : PKJ 242 Seindah Siang Disinari Terang
*Terlibat dalam Rencana Penyelamatan Allah*
Sebelum suatu peristiwa terjadi, tentu ada proses yang dialami. Proses dari setiap peristiwa memunculkan berbagai perasaan. Jika peristiwa itu sukacita, belum tentu prosesnya mudah dan menyenangkan. Begitu juga ketika peristiwanya dukacita, tidak selamanya prosesnya adalah hal yang rumit. Masing-masing peristiwa menemukan dan dibentuk oleh prosesnya masing-masing. Dalam proses menjadi itulah, kita sering terlibat, apalagi untuk hal-hal yang langsung berkaitan dengan kiprah dan karya kita. Proses menjadi baik, tentu ada keterlibatan untuk berbenah. Ketika menginginkan lingkungan bersih misalnya, kita perlu terlibat untuk turut menyapu dan membersihkan lingkungan. Bagaimana jika keterlibatan kita itu justru membuat kita tidak bisa menikmati hasil yang kita usahakan ? Apakah kita merasakan kecewa ? Atau bisa tidak terima terhadap kenyataan yang terjadi.Â
Hal berbeda dilakukan oleh Musa. Tuhan berfirman kepada Musa bahwa sudah saatnya Musa dikumpulkan dengan leluhurnya. Musa diberitahu saatnya dia Mati dan diberikan kesempatan untuk melihat umat Israel. Dalam kondisi seperti itu, Musa menerima, bahkan mendoakan umat Israel supaya punya pemimpin. Doa itu dijawab Tuhan, tetapi tetap melibatkan Musa. Di mana Musa diminta untuk memberikan sebagian dari kewibawaannya. Berarti ada upaya untuk mewariskan hal baik bagi Yosua. Dalam pergantian dari Musa ke Yosua, Tuhan berkenan memakai proses. Proses itu terjadi dalam tindakan berdiri di depan imam beserta ketaatan akan perintah Tuhan. Ketaatan Musa dalam mengerjakan proses itu dan sambutan dari Yosua untuk setia menjadi tindakan iman. Di mana mereka terlibat dalam rencana penyelamatan Allah. Musa mempercayakan bahwa kepemimpinan adalah keterlibatan pada rencana Allah, bukan sebagai kepemilikan.
Kehidupan kita sehari-hari adalah bagian dari proses. Proses di mana Allah mengerjakan karya penyelamatannya. Sebagaimana Musa dan Yosua, tugas kita adalah mengerjakan proses itu sebaik-baiknya. Musa memberikan kapasitas dirinya untuk mempersiapkan Yosua dan Yosua berkenan menyediakan dirinya untuk dipakai Tuhan. Di mana ada kepedulian dalam penyerahan dan keterlibatan dalam karya penyelamatan Allah. Keterlibatan itu menjadi keterlibatan yang peduli. Lebih lanjut, berani peduli terhadap orang lain, meski kita tidak menikmati hasil dari apa yang kita perjuangkan. Hal itu tetap dikerjakan bukan untuk kita, tapi untuk terlibat dalam karya penyelamatan Allah. Amin
Pokok Doa :
- Dimampukan untuk peduli dan mendasarkannya pada keterlibatan akan karya penyelamatan Allah.
Kinanthi ing Gusti