Apa yang Terjadi pada Pisang ?
Cerpen Yudha Adi Putra
Pisang. Tanaman yang tumbuh di pekarangan. Bermacam bentuknya, tapi masih sama. Pisang jadi makanan burung. Bisa juga dimakan kelelawar. Duluan mana, burung atau kelelawar ? Tentu bukan manusia. Karena manusia menjumpai pisang telah dimakan. Habis kulitnya, busuk beberapa bagian buah pisang.
"Lalu, apa yang akan kita makan ? Pisang memang tidak enak. Tapi, hampir semua anak pernah makan pisang !" ujar Jarwo.
"Tahu dari mana, Jar. Bukankah hanya kamu yang makan pisang ?" tanya Handoko.
"Ketika kecil, kita butuh banyak buah. Buah yang bisa dicerna oleh bayi dengan mudah sementara hanya pisang. Bayi belum kuat terhadap kerasnya nanas. Mungkin, akan penasaran dengan manisnya mangga. Tapi, kita sebagai bayi hanya kuat makan pisang !" jawab Jarwo.
Pisang memang dekat dengan manusia. Kalau di desa, setiap sudut rumah diusahakan ditanami pisang.
"Lumayan, nanti bisa digoreng atau direbus. Bisa untuk sarapan atau malah memberi makan tamu datang !"
"Kalau ronda, pisang goreng dan pisang rebus jadi idaman menemani berjaga. Kadang sampai berebutan, tapi ketika hanya tingga dua malah dibiarkan saja. Pisang memang enak !"
Anak muda tak kenal pisang jadi makanan enak, sebelum ada makanan bernama piscok. Mungkin aneh, tapi itu sederhana. Piscok kependekkan dari pisang coklat.
***