Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gang Samping Sekolah

8 Februari 2023   18:00 Diperbarui: 8 Februari 2023   17:58 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Untuk apa ?"

Tak ada jawaban. Jarwo tahu, istrinya mulai kesal. Uang belanja tak pernah ada. Makanan mulai seadanya. Tabungan kian menipis. Untung mereka belum punya anak. Tak berharap punya juga.

"Kalau aku pulang ke rumah orangtuaku bagaimana ?"
"Jangan. Aku tidak kuat dengan ucapan Ibumu."

"Setidaknya kita bisa makan."

Makan. Itu masalah penting. Jarwo mulai kepikiran, banyak hal dilakukan. Ia menatap bunga di halaman. Tak ada perubahan. Hanya ada hujan. Ditemani teh pahit. Jarwo berharap ada perubahan.

"Kenapa kita masih tinggal di sini ?"

"Karena tak ada uang lagi. Kita bisa tinggal dimana memangnya ?"
"Perumahan."

"Di sini, tetangganya berisik. Selalu ingin tahu urusan. Belum sebelah kanan. Ada pengangguran. Tak bekerja. Kerjanya cuma dengar musik. Itu pakai pengeras suara. Keras sekali. Dia bodoh."

"Tidak."

Jarwo kebingungan. Ia tahu, orang yang dimaksud adalah Haryo. Salah satu tetangganya. Memang, dia pengangguran. Tapi, Jarwo tak berani berbicara. Soalnya sama. Sama penganggurannya. Waktu terus berjalan, malam tiba. Semua tenang, kecuali istrinya Jarwo.

"Aku tak tahan dengan kemiskinan !"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun