Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Undian dan Kesempatan

4 Desember 2022   14:43 Diperbarui: 4 Desember 2022   14:44 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Undian dan Kesempatan

Cerpen Yudha Adi Putra

                Pagi itu, halaman kampus sudah ramai dan terpasang sebuah tenda. Yudha datang tepat 30 menit sebelum acara dimulai. Ia masih sempat melihat burung pleci milik Pak Satpam. Kesempatan tidak dilewatkannya, jalanan kampus itu ditelusurinya. Maklum, ia pertama kali datang ke kampus itu. Kalau untuk lewat, mungkin sering, tapi untuk berhenti sejenak dan menikmati kondisi kampus itu, ia masih keheranan.

                "Selamat pagi, Mas. Saya mau tanya. Posisi toilet di sebelah mana, ya?" tanya Yudha pada laki-laki yang berkalungkan id card. Yudha mengira dia sebagai panitia kegiatan pagi itu.

                Laki-laki itu tidak menjawab, ia malah menunjukkan tulisan di Hpnya. Yudha keheranan, tapi tetap saja perlahan dibaca tulisan di HP laki-laki itu.

                "Saya tuna rungu. Saya tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Mungkin, boleh dituliskan apa yang kamu maksudkan. Siapa tahu, saya bisa membantu," tulis laki-laki itu. Yudha membacanya perlahan. Ia tersentak keheranan, kekaguman mulai muncul dalam dirinya.

                "Saya ingin ke toilet. Toilet terdekat ada dimana ya?" Yudha juga menuliskan di Hpnya. Pemuda itu membaca sambil tersenyum meyakinkan. Setelah sejenak berpikir, laki-laki itu menunjukkan arah masjid yang berada tepat di sebelah kanan mereka berdiri. Khas memakai bahasa isyarat, ia memberi tahu letak toliet seperti yang diminta Yudha.

                Yudha hanya mengangguk sambil mengacungkan jempolnya tanda sudah mantap dan tahu yang dimaksudkan. Jujur, sebenarnya Yudha tidak mengerti apa yang dimaksudkan. Ia hanya tahu kalau laki-laki tadi menunjukkan ke arah masjid. Yudha berjalan mencari dimana pintu masuk menuju masjid.

***

                Ketika berada di lingkungan masjid, Yudha melihat beberapa perempuan sedang menyapu. Mungkin, mereka adalah mahasiswi kampus itu. Masjidnya cukup luas, ada selasar yang digunakan untuk berdiskusi beberapa orang. Kira-kira, apa yang dibicarakan mahasiswa di hari minggu ? Entahlah, Yudha tidak terlalu peduli. Ia hanya mencari dimana letak toilet berada.

                "Akhirnya, jalan sehat bisa diadakan lagi ya. Sudah lama, aku ingin bisa berkegiatan bersama teman-teman. Tahun lalu, jalan sehatnya tidak ada ya, hanya lomba-lomba online saja," ucap seorang pemuda di dekat tempat wudhu. Pemuda itu berbicara dengan temannya. Mungkin mereka sudah akrab, Yudha jadi canggung untuk menyela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun