Puisi Yudha Adi Putra
Sebenarnya ia tidak menjadi perayaan yang pasti
Apalagi hanya dengan keceriaan semalam
yang kemudian berlalu karena kesibukan
Ia menjadi tanda sukacita bagi setiap duka yang dirasa
Meski kadang berlebihan dalam memaknai
Sekedar palungan untuk dihiasi
Juga pada lonceng yang berbunyi
Salaman dan sapaan menjadi ramah seketika
Tidak mau terlihat menderita, penuh dengan keceriaan
Sungguh sabar menukar hari demi hal baru bernama natal
yang menanti untung untuk dilipatkan dalam doa
Saat malam natal tiba, berharap ada yang mengetuk pintu
Bersama menyanyikan lagu hangat dalam tenang
dan ujung malam menjadi candaan akan kehilangan
Ia enggan pergi karena natal telah tiba, apalagi untuk menikmati tawa
hingga suara ayam berkokok tiba
Pada ujung pagi menjelang natal yang sesaat
yang mulai terasa akibat dari kepura-puraan
padahal palungan penuh dengan kejujuran
Yudha Adi Putra, lahir 24 November 1999, buku puisinya adalah Suara Perlukuan (2020) dan kumpulan esainya adalah Setelah Prenjak Pergi (2021). Tinggal di Yogyakarta