Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kirab Budaya dan Promosi Desa

13 November 2022   21:40 Diperbarui: 13 November 2022   21:51 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kehidupan masyarakat desa memiliki identitas yang menjadi unggulan bagi perkembangan perekonomian, dalam praktiknya dapat berkaitan juga dengan kegiatan kebudayaan. Berdasarkan identitas tersebut, desa memberi julukan pada dirinya atau bisa mendapatkan julukan dari masyarakat secara umum. 

Ada desa pengrajin batik, desa wisata, desa jamu, desa pengrajin knalpot, dan berbagai julukan yang beragam. Julukan itu merupakan bentuk apreasiasi hingga menjadi cara desa tersebut mempromosikan potensinya. 

Setiap desa berasal dari masyarakat yang beragam dengan pengembangan potensi sesuai dengan minatnya. Isi dari setiap pengembangan potensi desa bisa berbeda. 

Meskipun keberadaan desa sering digambarkan berlawanan dengan kota. Akan tetapi, dalam perkembangan potensi dan unggulan desa selalu ada pandangan yang bersama. Menurut saya, potensi kemunculan berbagai hal berkaitan dengan desa itu menjadi salah satu cara bagi desa untuk tetap berdaya. 

Tidak ada ketergantungan antara desa dan kota, malah menjadi sebuah relasi yang membawa dampak baik. Potensi desa membuat relasi itu bisa berdampak dan memiliki daya ubah bagi keberlangsungan kehidupan di desa. 

Kecurigaan pertama yang perlu disadari adalah jatuh pada romantisasi hidup di desa. Ketika sehari atau dua hari terlibat indah, akan tetapi ketika sudah lama dan berdinamika bersama muncul berbagai persoalan yang menjadikan potensi desa tidak nampak.

Kirab Budaya: Sebuah Momen dalam Perjumpaan yang Plural

Kirab budaya menjadi perayaan dalam hidup di desa. Kehadirannya berupa perjalanan dengan memamerkan berbagai potensi desa yang memiliki daya kreasi untuk bisa menghibur bersama. 

Poinnya tentu bukan hanya pada menghibur, tapi ada ruang ekspresi dimana masyarakat desa dengan berbagai potensinya dapat mengembangkan diri. Itu juga menjadi tempat bersama mengolah rasa sekaligus menggali apa yang sebenarnya menjadi persoalan. Ada dinamika relasional yang berada dalam konteks kirab budaya. 

Perjalanan dalam kirab menjadi ekspresi dari perjalanan kehidupan masyarakat desa itu sendiri. Kirab budaya merupakan ajang dimana setiap desa memamerkan potensi budaya hingga ekonomi yang dimilikinya. Perjumpaan dalam kirab berperan menjadi ajang promosi dan momen berjumpa dengan potensi lain yang nanti bisa berdampak pada kolaborasi. 

Di antara kirab budaya, terdapat momen perjumpaan dengan identitas lain. Itu menjadi hal utama dan fokus dalam memantik kemunculan berbagai kolaborasi serta menjadi semangat dalam mengembangkan potensi. Latar belakang kirab budaya tentu beragam, perayaan akan momen tertentu hingga sebagai ekspresi masyarakat desa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun