Kearifan Lokal dalam Gotong Royong di Era Society 5.0
Yudha Adi Putra
Ketua BEM Fakultas Teologi UKDW
Duta Bahasa 2019
Penulis Esai, Cerpen, dan Puisi
Gotong royong adalah bentuk kearifan lokal masyarakat Indonesia dalam proses pembangunan. Ada kerja sama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat sesuai dengan porsi masing-masing. Dalam gotong royong, terdapat olah rasa bersama. Ada rasa memiliki dalam hidup bersama. Bentuk kearifan lokal ini menjadi potensi penting.Â
Akan tetapi, bagaimana jika dilihat dan memperhatikan konteks hidup saat ini. Kemunculan era revolusi industri 4.0 semakin nyata. Nurul Huda (2022), menuliskan bahwa revolusi industri 4.0 merupakan bahasa yang paling umum dipahaminuntuk menggambarkan kompleksitas masa depan yang dihadapi seluruh umat manusia.Â
Dalam konteks revolusi industri 4.0, terdapat digitalitasi dan otomatiasi yang mempengaruhi berbagai ranah kehidupan, termasuk dalam berelasi. Bentuknya hingga muncul era society 5.0, era dimana relasi dan interaksi berbasis teknologi digital.Â
Menariknya, dalam masa yang terus berkembang ini akan selalu muncul bidang keilmuan baru. Lalu, bagaimana masyarakat Indonesia menghidupi gotong royong sebagai mental bangsa dan nilai ketika diperhadapkan dengan era society 5.0 ?
Gotong Royong dan Etika Moral
Dalam gotong royong, ada banyak ajaran dan nilai-nilai moral yang baik ketika diimplementasikan di era society 5.0. Nilai itu ada dalam pola kerja sama. Gotong royong identik dengan kerja sama ketika hendak menyelesaikan persoalan. Persoalan akan menjadi bentuk keresahan bersama ketika dilihat dalam pandanga gotong royong.Â