Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Gilanya Pemancing - Kisah Mancing Mujaer di Tambak

13 Agustus 2013   15:29 Diperbarui: 31 Januari 2020   04:13 11505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Mancing Mujaer di Tambak. Ngobrol ma tukang ojek yang biasa nemenin mancing di pos ronda asyik juga. Ngomongnya dia kuenceng banget, pake urat segala membuat saya cengar cengir. 

Tapi saya seneng, bisa godain dia. Terkadang saya juga bersikap kurang ajar dengan meledeknya sambil bercanda. Kekurangajaran yang bikin semua senang.  

Topik pembicaraan adalah mancing. Saya berikan gambaran obrolannya, karena kebetulan lupa lagi. “Kalau mau mujair yang gede-gede ayo ikut saya mancing ke tambak,” ucap si tukang ojek. “Ngapain jauh-jauh kalo cuman nyari jaer mah pak, mending di kolam tempat biasa saja,” tolak saya. 

Memang saat itu, hobi memancing saya belom parah, tidak ada embel-embel stadium atau akut masih meriang saja level penyakit mancingnya. Tapi ternyata si tukang ojek masih semangat ngomporin. 

“Yeeh… Nanti kita mancingnya di laut,” bujuknya. Kali ini saya sedikit goyah. Mulai tertarik dengan kata laut. Sekalian mancing, berwisata laut juga. Mantep nih kayaknya. “Ke tengah laut mancingnya?” tanya saya penasaran. 

“Nggak, kita mancing di pinggirnya,” jawabnya dengan raut muka semangat melihat saya mulai goyah. “Okelah kalau begitu, saya ikut juga.” Sebuah jawaban yang sepertinya membuat si tukang ojek senang. Korban baru nih pikirnya. 

Hari mancingpun tiba, si tukang ojek saya samperin ke rumahnya. Melihat peralatan mancingnya saya ketawa-ketawa. Butut-butut

:)
:)
 

Tapi dia punya banyak peralatan mancingnya. Setelah beres, ramai-ramai kita berangkat. 

Lupa lagi saya berapa jumlah jiwa yang ikut mancing. Semuanya pake motor dan saya ikut sama tukang ojek karena kebetulan saat itu belum beli motor. 

Seperti mancing di kolam jaer dalam episode gilanya pemancing – mancing di kolam, perjalanan ke tempat mancing jauh juga. 

Namun yang ini lebih jauh lagi. Jalannya berpasir dan becek ketika keluar dari jalan raya. Jalannya hancur karena banyak truk pengangkut pasir lewat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun