Bismillahirrohmanirrohiim
Kutulis ini dengan tidak diliputi perasaan semacam apapun di dalamnya,terkecuali kedamaian yang telah tersemat sebagaimana engkaulah yang menyematkannya.
Masih aku  ingat dulu sebelum titik air yang kau bawa menempel di rerumputan pelataran rumahku
Bukan sebab hujan semalam
Aku tertatih menahan gejolak dalam dada tak ada juntrungnya
Darah nanar menggelegak hingga memuncak dan aku tersesat dalam kealpaan semesta
Aku kehilangan daya tak ada yang memapahnya
Lalu kau datang  ketika itu
Dengan sajak yang menceritakan tentang kepedihan-kepedihan
menggenapi dadaku yang angkuh padahal rapuh
Pada sentuhan sajakmu yang teduh, teretas batas kesunyianku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!