Mohon tunggu...
Wahyudi Iskandar
Wahyudi Iskandar Mohon Tunggu... Swasta -

twitter: WAHYUDI ISKANDAR facebook: WAHYUDI ISKANDAR googl+: WAHYUDI ISKANDAR Fanpage: WAHYUDI ISKANDAR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Saja Penghambat Potensi Diri?

5 April 2018   18:24 Diperbarui: 6 April 2018   12:19 3569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengembangkan potensi diri itu tidaklah mudah. Karena banyaknya faktor penghambat untuk mengembangkannya, namun tidak juga mustahil. Setidaknya ada 11 faktor penghambat pengembangan potensi diri.

Untuk apa mengembangkan potensi diri?  Ya ... untuk menjadi manusia yang lebih baik. Anda ingin menjadi manusia yang sukses bukan? Sukses tidak dilihat dari seberapa banyak uang yang dihasilkan setiap bulan, atau berapa banyak simpanan emas. Sukses di sini, Anda tenang dalam menjalani kehidupan dunia, sehingga Anda bisa fokus untuk menjalankan kegiatan dunia dan ibadah akhirat. Banya orang yang memiliki harta namun tidak tenang menjalani akhirat, itu belum sukses namanya.

11 Faktor Penghambat Potensi Diri

Faktor penghambat potensi diri ini sangat umum, namun tidak bisa dianggap remeh. Banyak dari kita tidak merasa ada faktor yang menghambat potensi diri.

1. Tidak Mempunyai Tujuan Yang Pasti

Tujuan itu sangat dibutuhkan dalam diri manusia. Dengan adanya tujuan, maka manusia akan selalu berkembang ke arah yang lebih baik. Jika manusia tidak mempunyai tujuan, maka lambat laun dia akan menjadi manusia yang malas. Tentu saja ini tidak baik demi keberhasilan duniawi.

Dan manusia yang tidak memiliki tujuan, maka dia kemungkinan besar akan menyalahkan dunia. Mengatakan kalau dunia ini tidak adil. Sejujurnya, dunia ini tidak adil. Dunia mengedepankan prinsip sebab akibat. Jika Anda tidak mempunyai tujuan yang jelas dalam hidup ini, maka tidak ada satu pun yang Anda dapatkan.

2. Selalu Berprasangka Buruk
Berprasangka buruk sangat tidak baik untuk kehidupan manusia. Dengan prasangka buruk, maka manusia cenderung untuk menyalahkan sesuatu, meskipun dia tidak mengerti apa yang dia salahkan. Termasuk menyalahkan takdir. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dunia ini berjalan dengan sebab akibat. Jika takdir jelek, maka salahkan diri.

Memang terkadang melihat kehidupan ini tidak adil. Ada orang yang bermalas-malasan saja namun dia hidup bergelimpangan harta. Ada orang yang bekerja keras sehari semalam, namun dia memiliki hidup yang pas-pasan. Jangan langsung berprasangka buruk. Bisa jadi dunia ini memiliki skema cerita yang lebih menarik.

Oh ya, dengan mudahnya berprasangka buruk pada seseorang mampu menghambat Anda dalam mengembangkan potensi diri. Hal tersebut sangat tidak baik. Sering prasangka buruk kepada seseorang, artinya mulai menyulutkan api kebencian. Janganlah saling membenci. Anda pastinya tidak mau kan, hidup sendiri tanpa teman.

3. Tidak Ada Sikap Sabar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun