Mohon tunggu...
Perdana Wahyu Santosa
Perdana Wahyu Santosa Mohon Tunggu... profesional -

Hanyalah seorang Dosen yang ingin berbagi opini..... Email: perdana.ws@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Kinerja IHSG Melemah? Sampai Kapan?

15 Februari 2010   13:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:55 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_75019" align="alignleft" width="150" caption="Ilustrasi"][/caption]

Setelah mengalami penguatan luar biasa sepanjang 2009 hingga level  tertingginya di 2636, IHSG/JCI mulai kehabisan tenaga atau  mengalami overbought. Tren penguatan sampai pertengahan Februari juga  belum terlihat. Beberapa faktor baik domestik dan regional/global yang diyakini  menjadi penyebab melemahnya IHSG adalah antara lain:

  1. Pemerintah Cina mengeluarkan kebijakan pengetatan moneter untuk  meredam perekonomiannya menjadi bubble atau overheating akibat  pertumbuhan GDP yang luar biasa dalam 5 tahun berturut-turut.
  2. Pemulihan ekonomi global khususnya AS dan Eropa Barat belum menunjukkan kemajuan berarti atau masih tergolong rentan (fragile).
  3. Prediksi pertumbuhan volume perdagangan dunia meningkat namun pertumbuhan ekonomi tetap lambat menujukkan pemulihan ekonomi yang rentan dan diselimuti ketidakpastian (uncertainty).
  4. Hot money para hedge funds membuat pasar modal global, terutama emerging market menjadi overvalued atau sebaliknya apabila terjadi capital outflow menjadikan indeks pasar modal menjadi undervalued.

Secara umum, IHSG/JCI diprediksi akan terus menujukkan tren positif (up-trend) pada 2010 ini dengan pertimbangan estimasi kenaikan PDB sekitar 5,6% disertai kenaikan BI rate menjadi 7,0-7,5%. IHSG diprakirakan akan memiliki momentum up trend yang kuat karena dukungan indikator ekonomi yang sangat menjanjikan pada 2010.

Melalui berbagai analisis, diprediksi IHSG akan menembus level 3000, selama semua asumsi yang digunakan tidak meleset karena event tak terduga terutama masalah geopolik seperti: Iran dan Korea Utara. Masalah potensial lainnya adalah spekulasi harga minyak mentah dan perdagangan instrumen derivatif yang berlebihan yang tidak menggambarkan supply-demand sebenarnya. Pemulihan ekonomi global dapat bejalan baik apabila harga minyak berada pada kisaran USD 73-78/barrel.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun