Mohon tunggu...
Pepih Nugraha
Pepih Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016.

Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016. Setelah menyatakan pensiun dini, hari-hari diisi dengan membaca, menulis, mengajar, dan bersosialisasi. Menulis adalah nafas kehidupan, sehingga baru akan berhenti menulis saat tidak ada lagi kehidupan. Bermimpi melahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal. Saat ini mengelola portal UGC politik https://PepNews.com dan portal UGC bahasa Sunda http://Nyunda.id Mengajar ilmu menulis baik offline di dalam dan luar negeri maupun mengajar online di Arkademi.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Back to Blog, Bagaimana Memulainya?

18 September 2020   07:39 Diperbarui: 18 September 2020   07:44 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ngeblog (Foto: actionesia.com)

Apa yang paling sulit dalam menulis? 

Melahirkan ide? Bukan! Membuat judul? Bukan! Merangkai kata untuk tubuh berita? Bukan!

Jadi apa, dong?

Memulainya!

Itu kesulitan menulis... Lha kalau kesulitan menulis blog atau ngeblog?

Memulainya!

Intinya, memulai menjadi kunci pembuka. Tanpa kunci pembuka, tulisan apapun, konten blog bagaimanapun, tidak akan pernah jadi, takkan pernah terwujud. Padahal niat menulis sudah menggebu-gebu. Mewujudkan niat itu yang paling sulit dalam menulis.

Ada beberapa cara untuk melemaskan jari-jemari agar terbiasa menulis minimal satu kalimat saja dalam sehari ("sehari" nantinya bisa diganti "sejam"). Kuncinya adalah "free writing" dan itu harus dilakukan setiap hari, bila perlu lebih dari satu tulisan/karangan bebas.

Mengapa "free writing"? Karena itu akan membebaskanmu untuk sementara waktu dari kepakaranmu dan kesukaan ekstremmu. 

Dengan "free writing", kamu bisa menulis apa saja yang terlintas di kepala, perasaan yang kamu pendam di hati, pikiran nakal yang menjejali kepala. Apa saja bisa kamu tulis, yang penting jangan berpikiran "rendah amat gue nulis ecek-ecek gituan". Saya sarankan, tulislah yang ecek-ecek itu. Setiap hari.

Saya ingin menularkan trik menulis -dalam hal ini menulis blog yang lebih cair dan "free"- lewat sebuah webinar yang dibesut pegiat literasi di Makassar. 

Mengapa saya mau terlibat dalam proyek ini di saat saya sendiri punya proyek lainnya yang tidak jauh-jauh dari dunia literasi, bahkan sekarang merambah ke literasi politik? Tidak lain karena saya ingin lebih memperluas jangkauan khalayak sehingga ilmu menulis bisa sampai ke tempat-tempat paling tersembunyi di negeri ini. 

Bahwa kemudian penyelenggara menghargakan (paid) webinar ini, itu karena mereka memposisikan diri sebagai start-up (perusahaan rintisan) digital yang bermain di ranah Internet, khususnya Instagram, dengan niat mengembangkan bisnis tentu saja. Sebuah usaha anak-anak muda Makassar yang patut saya dukung.   

"Free writing" hanya salah satu jalan masuk saja menuju "ngeblog yang khaffah", yang akan saya sampaikan dalam webinar nanti. Masih banyak trik dan tips lainnya yang akan saya kemukakan, tetapi saya meminta peserta wajib menyediakan laptop masing-masing atau secarik kertas dengan pulpen di tangan, sebab saya akan melatih peserta menulis saat webinar berlangsung.

Sumber gambar: media sosial Teh Riri
Sumber gambar: media sosial Teh Riri

Mungkin ajakan ini agak berbau iklan (mohon maaf!), mengingat ada harga yang tertera di sana. Tetapi sekali lagi, saya membantu anak-anak muda berkreasi, berusaha secara mandiri, berbisnis digital dengan cara yang baik, sebagaimana platform Arkademi.com yang juga saya bangun bersama teman-teman. Terlebih lagi, saya orang yang sangat antusias dalam menyebarkan ilmu pengetahuan serta keterampilan.

Salam....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun