Mohon tunggu...
Peny Wahyuni Indrastuti
Peny Wahyuni Indrastuti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu Rumah Tangga yang berjuang melawan lupa

Ada kalanya, hati menunjukkan sisi terang. Ada kalanya pula bersembunyi pada sisi gelap. Hanya mantra kata yang bisa membuatnya bicara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berserah

26 Oktober 2017   15:51 Diperbarui: 26 Oktober 2017   15:53 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debu, desah, resah, kemelut berterbangan memerangkap jiwa.

Seperti pendar bintang menari di sekujur luka hati.

Menaklukkan netra pada genta penabuh nurani

Lengket, kental, menggumpal,  menikam hasrat melelehkan diri.

Lalu takdir menggelitik seperti sebuah pencerahan

Memaksa jalani tanpa curiga 

Bintang-bintang telah telanjang

Mengubah cinta menjadi pengabdian.


Hilang rasa 'ingin' 


Musnah benci, amarah, dan gejolak angkara.


Maka detik, menit, jam tak lagi menguntit keresahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun