Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

KDM Boleh Tiru Konsep Pendidikan Taruna Yatim Nusantara

13 Mei 2025   22:14 Diperbarui: 14 Mei 2025   16:13 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Taruna Yatim Nusantara

Di jantung kecamatan Gunung Putri, kabupaten Bogor, Jawa Barat, berdiri kokoh asrama Taruna Yatim Nusantara (TYN), sebuah oase pendidikan yang merangkai empat benang emas sekaligus: kecerdasan akademik yang membekali masa depan, kemuliaan akhlak yang berakar pada nilai-nilai pesantren, ketangguhan fisik serta mental yang ditempa melalui disiplin semi-militer, serta wawasan lingkungan melalui konsep sekolah alam. TYN bukan sekadar sekolah berasrama. Ia adalah kawah candradimuka yang menempa anak-anak yatim usia SMA menjadi kesatria-kesatria masa depan, pemimpin yang berilmu, berakhlak mulia, berbadan sehat -- kuat, dan memiliki mental baja. Sekolah berasrama ini gratis 100%.

Di bawah bimbingan para guru yang penuh dedikasi, santri taruna (sebutan siswa TYN) diajak untuk menalar, menganalisis, dan mengembangkan daya pikir kritis yang akan menjadi modal mereka mengarungi kompleksitas zaman. Namun, kecerdasan intelektual saja belumlah cukup. Mengakar kuat dalam kurikulum TYN adalah pendekatan kepesantrenan. Para ustaz dengan penuh kasih membimbing para santri taruna dalam memahami ajaran agama, menanamkan nilai-nilai luhur, dan membentuk karakter yang santun, jujur, serta bertanggung jawab. Malam-malam dan akhir pekan, di TYN dihiasi dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an dan kajian kitab, membentuk landasan spiritual yang kokoh.

Dokumen Taruna Yatim Nusantara
Dokumen Taruna Yatim Nusantara

Akhlak dan akademik sudah cukup? Bagi kami belum. Yang membedakan TYN adalah sentuhan disiplin dan fisik yang terinspirasi dari dunia militer. Para pelatih, dengan latar belakang militer (dari TNI AL dan AU), menanamkan kedisiplinan waktu, kepatuhan, dan semangat pantang menyerah. Latihan fisik yang terstruktur membentuk tubuh yang sehat dan kuat, sekaligus menempa mental yang tangguh, berani menghadapi tantangan, dan mampu bekerja sama dalam tim. Kedisiplinan di TYN bukan bertujuan untuk mengekang, melainkan untuk menanamkan kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan mengelola diri, kualitas-kualitas esensial bagi seorang manusia.

Satu lagi... siswa TYN juga diperkuat dengan wawasan lingkungan, karena secara legal, pendidikan menengah TYN berada di bawah payung Sekolah Alam Cikeas. Sebuah sekolah yang memiliki visi mencetak pemimpin masa depan yang berakhlak mulia dan berwawasan lingkungan. Lengkap. Holistik. Paripurna, seharusnya. Paling tidak, di atas kertas. Tahun 2025 ini, TYN meluluskan angkatan pertamanya. Konsep TYN merupakan gabungan dari keunggulan pesantren seperti Gontor, SMA semi-militer seperti Taruna Nusantara, dan sekolah alam.

Dokumen Taruna Yatim Nusantara
Dokumen Taruna Yatim Nusantara

Konsep holistik TYN ini menemukan resonansi yang menarik dengan gagasan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), tentang "anak berperilaku khusus masuk barak militer." Di tengah keprihatinan akan kenakalan remaja dan tantangan pembentukan karakter generasi muda, gagasan KDM melihat potensi transformasi melalui lingkungan yang terstruktur, disiplin, dan penuh nilai-nilai positif. Barak militer sebagai pilihan. Siapa lagi yang bisa mendisiplinkan manusia Indonesia? Hanya TNI. Bukan militeristik. Namun pendekatan disiplin ala militer. TYN, dengan pendekatan uniknya, seolah telah lama mengimplementasikan filosofi serupa, dengan sentuhan kasih sayang dan pendidikan yang komprehensif.

Kita semua memahami bahwa kenakalan remaja seringkali berakar pada kurangnya pengarahan, lingkungan yang tidak kondusif, atau hilangnya figur anutan. Alih-alih menghukum atau mengucilkan, anak-anak membutuhkan sebuah lingkungan yang suportif dan terstruktur. Energi muda disalurkan ke arah yang positif. Disiplin ala militer seperti yang berlaku di TYN atau sekolah semi militer seperti SMA Taruna Nusantara, bukanlah tentang hukuman fisik, melainkan tentang pembentukan karakter melalui aturan yang jelas, konsekuensi yang konsisten, dan penanaman rasa tanggung jawab. Kombinasi dengan pendidikan agama yang kuat dan bimbingan akademik yang berkualitas serta wawasan lingkungan, menciptakan ekosistem yang memberdayakan para santri taruna di TYN untuk bertransformasi dari potensi menjadi kekuatan karakter.

Para santri taruna di TYN belajar bahwa kedisiplinan bukan berarti kehilangan kebebasan, melainkan fondasi untuk meraih kebebasan yang sesungguhnya. Kebebasan untuk memilih yang benar, untuk mengelola diri dengan baik, dan menunda kesenangan untuk mencapai potensi maksimal mereka. Mereka belajar bahwa kekuatan fisik harus diimbangi dengan kekuatan akhlak, dan kecerdasan intelektual harus diiringi dengan kearifan spiritual serta hubungan yang harmonis dengan alam.

Saat ini, TYN adalah harapan bagi sebagian kecil anak-anak yatim, memberikan mereka kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang gemilang. Namun, filosofi pendidikannya juga relevan bagi setiap generasi muda yang membutuhkan pembentukan karakter yang kuat. Konsep TYN sejalan dengan semangat KDM untuk memberikan kesempatan kedua bagi "anak berperilaku khusus". Bukan dengan kekerasan, melainkan dengan lingkungan yang terstruktur, penuh nilai, dan memberikan wadah bagi potensi mereka untuk berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun