Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tatkala Kompas Tobat Pikiran Rakyat Malah Kumat

16 September 2022   08:09 Diperbarui: 16 September 2022   08:13 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: screenshot website Pikiran Rakyat

Badai besar menerpa media massa khususnya cetak terjadi sejak dua dekade lalu. Manakala internet mengubah wajah dunia. Penemu internet pun dinobatkan dalam jajaran manusia terbaik abad ini.

 

Badai lebih besar bahkan dalam bentuk tsunami media massa akhirnya jadi kenyataan dalam 10 tahun terakhir. Ambyar. Paling tidak di Indonesia. Semua media cetak gulung tikar. Yang bertahan hanya pura -pura kuat karena disubsidi bisnis lainnya.

 

Pelaku industri media putar haluan. Putar otak. Hidup atau mati. Ikut arus atau terseok-seok. Budaya internet yang serba instan bikin proses bisnis media massa yang sebelumnya rigid dengan tingkatan saringan dan suntingan, bubar jalan. Pelaku bisnis baru media internet tak peduli saringan itu. Etika? Bodo amat. Kaidah jurnalistik? Au ah gelap. Semua dihajar demi kecepatan dan dapur ngebul. Booming media sosial menambah sengsara media massa. Mega tsunami bergulung-gulung di depan mata.

 

Kompas, bukan media massa sembarangan. Ibarat Blue Bird di bisnis taksi, merekalah penguasa media massa. Kuat. Namun, mega tsunami media memaksa mereka berubah. Melalui media hasil akuisisi bertahun-tahun sebelumnya - grup Tribun - Kompas ikut nyemplung ke dalam bisnis media internet berbasis click bait. Akurasi isi tidak lagi nomor satu. Prinsip jurnalistik dipinggirkan. Tribun adalah pesaing Radar milik grup Jawa Pos dalam bisnis media cetak di berbagai daerah.

 

Dalam waktu singkat, jagat internet dipenuhi oleh media online bernama tribunnews.com dengan variasi web sampai ratusan. Ada bogor.tribunnews.com, yogya.tribunnews.com, bangka.tribunnews.com dan sebagainya. Konon, jumlahnya lebih dari 200 website. Demi menguasai jagat dunia maya. Judul berita mereka bombastis, fantastis, dan sensasional sebagai ciri khas click bait. Judul dan isi sering tidak sinkron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun