Mohon tunggu...
Penta Sakti
Penta Sakti Mohon Tunggu... Lainnya - Jiwa dan Pusaka

Sarjana psikologi yang percaya Nusantara negeri kramat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suryomentaram: Dari Niat Bunuh Diri hingga 10 Langkahnya menuju Bahagia

18 Oktober 2021   16:00 Diperbarui: 18 Oktober 2021   18:04 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : aktual.com

Sifatnya adalah sebagaimana yang telah disebutkan : mulur dan mungkret, yang melahirkan rasa senang dan susah yang menjadi dasar hidup manusia. Jika dimasukkan dalam konteks pengalaman individu satu dengan lainnya, maka didapati raos sami (perasaan yang sejatinya sama). 

Orang kaya sama dengan orang miskin, raja sama dengan kuli dalam artian sama dalam merasakan rasa hidupnya yaitu senang dan susah. Ukuran dan waktu merasakan senang dan susah bisa jadi sama, tetapi barang-barang atau wahana pemuasnya lah yang berbeda.

Keenam, jika memahami dan merasakan setiap orang adalah sama yaitu terkadang senang dan terkadang susah orang akan keluar dari raos meri (iri) dan pambegan (sombong). Meri (iri) adalah rasa kurang dibanding dengan orang lain sedangkan pambegan (sombong) adalah perasaan unggul dibandingkan dengan orang lain.

Iri dan sombong adalah watak manusia yang menyebabkan rasa mebeda-bedakan, lawan dari raos sami. Kondisi ini menyebakan manusia memiliki gambaran atau pemahaman yang salah terhadap barang-barang kebendaan atau kejadian-kejadian di lingkungannya. Yang paling celaka adalah dengan penilaian yang salah tersebut orang bisa bertindak diluar nalar, atau bisa berpikiran bahwa hidup itu seperti neraka.

Maka jika seseorang mengetahui dan menumbuhkan raos sami pada diri, mereka akan keluar dari neraka iri-sombong dan menjadi manusia yang tentram, damai dan mudah untuk menggapai syukur atas hidupnya.

Ketujuh, Karep (keinginan) itu bersifat tunggal, tidak dapat dibagi-bagi, tidak terbentuk dari unsur, oleh karena itulah karep disebut barang asal yang menggerakkan hidup. 

Sifat dari karep adalah bertambah dan menyusut yang menyebabkan perasaan senang dan susah, itulah rasa hidup. Bahkan menurut Suryomentaram ketika masih bayi seseorang sudah memiliki karep, tandanya adalah mencari susu ibu. Dalam pandangannya juga karep tidak pernah mati, ketika orang meninggal karep pun tetap langgeng.

Kedelapan, untuk mengetahui dan mengakui bahwa sifat karep adalah langgeng diri harus keluar dari neraka getun dan sumelang. Getun (kecewa) adalah rasa susah karena kejadian yang sudah terjadi, sedangkan sumelang (khawatir) adalah rasa tidak enak akan sesuatu yang belum terjadi. Getun dan sumelang menyebabkan orang mudah tergesa-gesa (kemrungsung) dan putus asa (semplah) yang juga dapat menyebabkan seseorang bertindak macam-macam tanpa nalar atau tanpa harapan.

Memahami bahwa seseorang tidak bisa lebih bahagia atau lebih celaka akan melepaskan orang dari belenggu kecewa dan khawatir. Orang yang kekarepannya (keinginannya) sudah bebas dari kekecewaan dan kekhawatiran tidak akan gundah dalam hatinya, karena telah mengerti dengan benar bahwa karep sifatnya langgeng. Jika sudah demikian, maka diri keluar menjadi pribadi tatag. Tatag dapat berarti berani, tidak takut, dan kuat menghadapi apapun.

Kesembilan, jika orang sudah memahami bahwa sifat karep adalah langgeng, maka dalam hidup ini isinya adalah susah-senang dan dalam hidupnya ini tidak ada yang ditakuti, namun juga tidak ada yang pantas untuk diinginkan (secara berlebih-lebihan).

Pokok yang ditakuti manusia adalah merasa susah, orang tidak berani melakukan sesuatu yang menyebabkan dirinya mendapati perasaan susah, namun tidak ada susah yang tidak bisa dijalani manusia. Sebaliknya pokok yang paling dicari manusia adalah senang, namun di dunia ini nyatanya tidak ada senang yang abadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun