Mohon tunggu...
Ali Eff Laman
Ali Eff Laman Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Lepas Bebas

Orang biasa yang dikelilingi orang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bocil-bocil Mandalika

26 November 2022   17:42 Diperbarui: 26 November 2022   18:08 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Kuta, Lombok tempat wisata di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pantai dengan pasir berwarna putih seperti buliran merica ini terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta.

Untuk masuk kawasan ini melalui pintu gerbang yang sepertinya bukan jalan umum, terbukti driver yang mengantar kami menggunakan teknik silat lidah dengan mengatakan membawa tamu yang akan mencari hotel di kawasan tersebut agar bisa masuk. 

Skurity yang terlihat kurang ramah dengan wajah datar seperti terpaksa mempersilahkan masuk namun tak sedikitpun menggeser cone berwarna oranye yang memberi sedikit ruang untuk dilewati kendaraan.

Dengan kemampuan driver kami yang mungkin alumni race car Mandalika akhirnya mampu melewati gerbang dengan selisih beberapa sentimeter dari cone pembatas.

Singkat cerita, kendaraan kami berhenti di bibir jalan depan tulisan besar "The Mandalika". Tak jauh dari situ ibu-ibu pedagang baju yang menghampar tikar di bawah pepohonan mulai mendekat ke arah kami.

Dengan ramah menawarkan dagangannya, beberapa sangat gigih sehingga terkesan memaksa, namun kami tetap memaklumi cara dagang tradisional ini, lumrah hampir di setiap pantai di negeri ini.

Tak kalah gigih bocah-bocah berkulit gelap, ikut mengejar menawarkan dagangan manik-manik dari benang berwarna warni. Tampak pembeli tak tertarik karena tujuannya mungkin bukan belanja tapi hanya ingin foto2.

"Pak, gelangnya beli pak!" Tawarannya bersahut sahutan tak kurang 5 anak mengelilingiku dengan dagangan yang sama.

"Terima kasih dek, saya hanya mau foto," jawabku sambil mengeluarkan ponsel dari kantong celana.
"Pak, saya bisa jadi fotografer," teriak bocah berbaju biru.
"Aku koreografer," teriak bocah yang wajahnya hampir tertutup jilbab coklat yang terlalu longgar di kepalanya.

"Oh ya ?" Jawabku spontan. "Ok, coba tunjukan," lanjut ku sambil menyerahkan ponsel di tanganku.

Bocah berbaju biru segera meraih dan tanpa bertanya bisa menemukan menu kamera, tampak sekali dia sudah terbiasa melakukan pekerjaan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun