Mohon tunggu...
Ali Eff Laman
Ali Eff Laman Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Lepas Bebas

Orang biasa yang dikelilingi orang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"Jika Dokter Masih Merasa Bukan Tenaga Kesehatan diMasa Pandemi Covid19"

12 November 2020   13:19 Diperbarui: 1 Maret 2022   09:41 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash/@unitednations

Ada dua poin penting terkait dengan upaya kesehatan.

Pertama, pengelompokan yang jelas terhadap upaya yang dilakukan: pencegahan, peningkatan, dan pemulihan kesehatan. Kedua, upaya ini harus dilakukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Pengelompokan upaya ini tentu saja memudahkan dalam hal pembagian "peran dominan" antar pelaku kesehatan

Dalam perspektif lain upaya kesehatan dikelompokan dalam dua bagian, Upaya Kesehatan Perorangan (personal) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (public) dan tentu saja pengelompokan ini juga mempermudah "focusing" peran dan tanggungjawab pelaku kesehatan.

Upaya kesehatan perorangan merupakan upya mengatasi masalah kesehatan yang klinis dan bersifat pribadi. Jadi lebih bersifat personal (orang ke orang), contoh pelayanan kesehatan ini  termasuk di dalamnya kelompok pelayanan pengobatan penyakit (medical services) ditandai dengan cara perorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

Sedangkan Upaya kesehatan masyarakat lebih terfokus untuk menangani masalah kesehatan yg mewabah di masyarakat dan bersifat umum (orang ke masyarakat). 

Contoh domainnya, kesehatan masyarakat misalnya kasus gizi buruk yang banyak dialami oleh masyarakat dengan ekonomi rendah, kasus wabah penyakit menular di masyarakat, pola penyebaran penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, beserta faktor-faktor yang dapat memengaruhi. Untuk yang terakhir ini merupakan domainnya Epidemiology.

Akhir-akhir ini dengan maraknya covid19, pemerintah, maupun kelompok masyarakat gencar melakukan sosialisasi berupa seminar-seminar, diskusi terutama di media elektronik termasuk radio dan televisi. 

Berbagai topik hangat dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, akan lebih baik jika ahli yang membahas persoalan sesuai dengan keahliannya dibidang kesehatan masyarakat. Sehingga paradigma kesehatan yang seharusnya berorientasi preventif, promotive,kuratif dan rehabilitatif tidak kehilangan penekanannya.

Jangan terlalu membebani ahli klinis pengobatan personal untuk menjawab  persoalan kebijakan program kesehatan masyarakat.

Ini bukan sedang melakukan konsultasi penyakit perorangan, pendekatan yang seharusnya aktif partisifatif mengajak peran serta masyarakat, menciptakan kemandirian dan partisipasi, tidak mendiskripsikan kerumitan, ketakutan serta tidak mengajarkan ketergantungan masyarakat menunggu pertolongan.

Lalu apa peran pemerintah? Pemerintah merupakan entitas yang memegang remote control, seharusnya mampu mengaplikasikan konsep Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, paradigma preventif, promotive, kuratif dan rehabilitatif  dalam bentuk kebijakan dan aturan yang jelas. Penempatan pelaku kesehatan harus disesuaikan dengan bidang keahliannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun