Urusan Orang Tua vs Urusan Anak laki laki
(Kelakuan Parents Zaman Now)
Begitu repotnya jika semua urusan anak diambil alih orang tua.
Ingat waktu zaman kita masih sekolah, sekolah favorite macam apapun, sekolah terpencil di ujung daerah manapun, hampir setiap hari ada peristiwa anak, bercanda, berantem, laki laki vs perempuan, kakak kelas vs adik kelas, atau  sekelas.
Guru dengan bijak dan sabar mendamaikan anak anak, tdk perlu waktu lama anak anak bermain lagi seolah tdk pernah terjadi apa apa.Sampai di rumah anak cerita, lalu orang tua menasehati anak, bahkan memberi signal agar anak menyadari kesalahannya sepanjang tdk ada yg terluka parah....apalagi anak laki laki.....masalah selesai
Harusnya orang tua percaya dengan tindakan yg diambil oleh sekolah, sehingga sekolahpun punya rasa percaya diri dan dengan kewibawaan serta otoritasnya mendidik anak secara holistik di lingkungan sekolah.
Kalau  semua orang tua selalu mencampuri "urusan anaknya" , orang tua datang ke sekolah marah marah karena tdk senang dgn peristiwa yg terjadi dgn anaknya lalu minta bertemu dgn orang tua siswa lawannya.....atau mencari guru yg "menoel" anaknya atau hal lainnya...
Maka yg terjadi adalah bertambah beban guru, bukan saja mendidik anak tapi dapat tugas mendamaikan orang tua murid, guru jadi canggung menerapkan kebijakan dan akan terbelengu dengan tugas baru "menjaga perasaan orang tua murid"
Satu sisi mungkin maksud orang tua adalah agar anaknya menjadi perhatian bagi murid lain, bahwa anaknya mendapat penuh perhatian sehingga tdk Boleh disentuh oleh anak anak sepermainannya...
Atau ingin menunjukan eksistensinya sebagai orang tua
Mungkin maksudnya agar tidak terjadi hal hal yang lebih lanjut lagi