Mohon tunggu...
Her Junas
Her Junas Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi

Kebebasan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pernah Aku

8 Agustus 2022   18:59 Diperbarui: 8 Agustus 2022   19:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin, aku telah banyak kehilangan, maka sering kali membayangkan semuanya kembali; Perjalanan kita dalam mimpi yang sama misalnya, ketika kaki-kaki kau dan aku melangkah bukan lagi untuk sebuah tujuan, tapi hanya untuk mendapatkan apa saja yang bisa di dapat; dulu pernah kau dan aku menemukan bulan kotak tersembul di sepokok pohon karet. Awalnya kita fikir itu neon, namun kita percaya setelah cahayanya dapat mengubah titik-titik bening air mata menjadi pelangi. Lalu kita membawanya pulang, dan menempelkannya pada langit-langit kamar. Sering kita memandangnya, sambil tiduran di ranjang sampai malam mengantarkan asmara pada dimensi yang tak seorang pun dapat menjamahnya selain kita.

 " kita harus menjaganya, jangan sampai hilang!" kata mu.

 " Tentu saja. Atau kita akan kembali bersedih" kata ku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun