Mohon tunggu...
Pendeta Sederhana
Pendeta Sederhana Mohon Tunggu... lainnya -

Sederhana itu adalah sikap hati. Hati adalah kita yang sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masih Banjir, Bukti Jakarta Masih Butuh Ahok

28 Agustus 2016   08:51 Diperbarui: 28 Agustus 2016   11:16 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrasi : news.liputan6.com

Banjir kali ini yang melanda Jakarta, khususnya Jakarta Selatan menjadi indikasi bahwa bencana banjir belum berhenti mengintai Jakarta, dan sewaktu-bisa datang. Persoalan banjir ini tentu bukan persoalan Jakarta semata. Banjir merupakan persoalan di hampir semua wilayah, bukan hanya Jakarta. Bahkan wilayah yang lebih tinggi dari Jakarta, ternyata bisa dan sering mengalami banjir.

Banjir di Jakarta tentu bukan pula soal Ahok semata, apalagi menilainya atas dasar personal dislike. Penanganan banjir, khusunya di Jakarta melibatkan banyak pihak dan sudah tentu banyak hal yang perlu dan harus dilakukan secara berkesinambungan. 

Menyalahkan Ahok seorang jika Jakarta kebanjiran tentu tidak tepat. Apalagi jika mereka yang menyalahkan Ahok itu justru merupakan pihak'pihak yang selama ini menentang program yang dikerjakan Ahok, misalnya penataan sungai, pembuatan sedotan, pembuatan tanggul banjir, penanganan sampah, normalisasi waduk dlsb.

Namun ketika banjir datang, justru mereka paling keras menyalahkan Ahok. Bagaimana bisa? Tentu Ahok bukanlah superman yang bisa dengan doa dan dan jampi-jampi bisa memindahkan atau menghentikan banjir. Ahok adalah manusia biasa sama seperti kita, bedanya Ahok saat ini menjadi pemimpin kota Jakarta. Ia menjadi pemimpin dalam pembangunan dan penataan kota Jakarta. Persoalaannya ketika ada sebagian  warga Jakarta tidak mau ditata bagaimana mungkin bisa berhasil dengan baik?

Apalagi banjir Jakarta juga berkaitan dengan wilayah sekitar seperti bogor, Jawa Barat, sehingga urusan banjir Jakarta tidak sesederhana yang kita pikirkan. Kita harus akui bahwa banjir masih menjadi ancaman serius bagi Jakarta. Dengan segala hal yang sudah dikerjakan Ahok selama ini, ternyata masih banyak hal yang masih perlu dan harus dilakukan dan dilanjutkan. Andai gubernurnya bukan Ahok? Entahlah...

Belum lagi pendapat para ahli bahwa dalam waktu beberapa tahun ke depan, sebagian wilayah Jakarta akan digenangi air laut karena penurunan permukaan tanah yang terus berlangsung. Jika tanggul raksasa tidak kunjung dibangun, entahlah apa yang akan terjadi. Sementara, pembangunan tanggul raksasa berkaitan dengan reklamasi, dimana saat ini terjadi pertarungan antar kepentingan yang pro dan kontra.

Jika persoalan banjir, tanggul raksasa sudah beres, saya setuju jika Ahok tidak perlu lagi menjadi gubernur. Namun melihat persoalan banjir, macet, birokrasi DKI saat ini, maka tidak ada pilihan lain, dan memang  Jakarta masih butuh Ahok. Ahok boleh pergi setelah semua hal yang demikian krusial itu ditata dengan  baik sehingga siapapun kelak yang menggantikan Ahok, ia bisa melanjutkan apa yang dasarnya sudah diletakkan oleh Ahok dengan baik.

Jakarta tidak ada pilihan, Jakarta masih membutuhkan Ahok. Pak Ahok, please! Stay with us, here in Jakarta  till 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun