Berjalan bersama di setiap perjalanan, bercerita tentang angkatan.
Buku-buku berhamburan, disetiap rumah dan kost-kosan para sahabat serta sahabati.
 Menjalani hari demi hari bersama kawan seperjuangan.
Â
 Di PMII bercerita suka dan duka sudah menjadi kebiasaan dalam setiap diskusi.
Wacana bukan sembarang wacana, langkah tak sembarang melangkah. Wacana dan arah langkah kami berlandaskan pada gerakan yang nyata.
Menjadi produktif dalam hal intelektual, sosial serta loyal itu harapan, tujuan serta menjadi capaian dari sahabat dan sahabati.
"Untukmu satu tanah airku, untukmu satu keyakinanku", "Satu angkatan dan satu jiwa, putera bangsa bebas merdeka". Itu sepenggal lirik lagu dari mars PMII sebagai pendorong semangat untuk bergerak.
"Pantang menyerah, pantang berputus asa, dan pantang meninggalkan PMII dalam kondisi dan situasi apapun". (Naskah baiat)
Bukan hanya sekedar menjadi sumpah di bibir saja, namun harus berangkat dari hati yang suci dan diimplementasikan dengan gerakan nyata.
karena di PMII kata mundur adalah sebuah bentuk penghianatan.
PMII bukan sekedar organisasi bagi diri ini, namun sudah mendarah daging di dalam diri.
Manado, 20 Oktober 2020