Mohon tunggu...
Y S Margana
Y S Margana Mohon Tunggu... Wirausaha -

Yamaha Semakin di Depan, Tapi Dump Truck Tak Bisa Dilawan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Islam Retak dari Dalam

17 Oktober 2017   14:35 Diperbarui: 17 Oktober 2017   14:53 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Para dai, ulama, dan umat coba belajarlah pada makanan dan profesi. Makanan itu beragam, ada sop buntut, nasi cumi, gimbal tempe, tahu bulat, sate, gule dan otak-otak bandeng, Profesi juga beragam. ada tukang parkir, tukang ojek, tukang gojek, pengusaha, pengacara, pemadam kebakaran, wartawan, tenaga medis, teknisi dan sebagainya. bayangkan kalau kita hidup cuma ada cumi. Tentu orang tua sering sambat asam urat. Pun kalau pekerjaan di dunia ini cuma ada dokter saja. tentu kita sambat cari pedagang nasi cumi.

Sampai disini saya sependapat dengan salah satu kejernihan ilmu di Maiyah, bahwa kebenaran itu input. sedapat mungkin kebenaran itu tidak ditunjuk-tunjukkan ke orang. kebenaran harus disembunyikan dalam-dalam. kebenaran ibarat dapur. Sedang outputnya adalah masakan enak amal sholeh kita. kita selalu baik pada orang, toleransi, saling menjaga hati saudara seiman kita, tidak gampang anggap yang berbeda kita sama dengan musuh. Tidak gampang anti-mengantikan. Kecuali satu, Antimo. Hehehe. Salam hangatku untuk para sedulur maiyah dan khususnya sahabat umat islam sedunia.

Gresik, 17 Oktober 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun