Tamak Penyakit Hati, Hindarilah

Ngaji Kitab Ihya Ulumuddi rabu sore, 2 November 2022 di Masjid Agung Kota Brebes terkait Tomak. 

Tomak itu penyakit hati, jika kita punya penyakit tomak, misalnya ada santri punya burung mahal, terus datang kyainya yang dulu pernah jadi pengasuh, lalu kyai clamit minta burung tersebut, itu namanya tomak. $antrinya mau menolak tidak enak jika tidak dikasihkan, sehingga kyai jangan clamitan. 

Tamak itu hasrat untuk berkuasa, selalu ingin beroleh haknya orang untuk memiliki, oleh karena itu seorang kyai jangan suka minta-minta atau datang ke santrinya, tapi suka minta atau pakai kias seolah-olah butuh yang ditunjuk lalu diberikan oleh mereka yang ditunjuk, orang tomak/tamak itu hukumnya fakir, dan itu penyakit hati yang harus dihindari. 

Tamak itu pangkal segala kemungkaran, jika kita kedatangan dunia pasti gembira, tapi sebenarnya kedatangan dunia itu bisa mendatangkan nikmat akhirat, namun jika kita tambah rejeki maka kita bisa mendermakan rejeki tersebut, jika tambah dunia tapi tidak melihat hak oramg lain maka dia itu tidak mensyukurinya. 

Umur tetap kurang walaupun tambah hartanya, kita dulu waktu muda perjalanan tidak sakit, trengginas, saat kita tambah dunia, lalu kita tambah usia kemudian makin lemah, yang bagus itu kalau dunia tambah ibadah tambah, namun kadang sebaliknya, tambah rejeki semakin tua, tapi sejatinya umurnya kita jelas semakin berkurang, hanya harapan hidup semakin berkurang. 

Selama kita ketempelan alquran, sholawat nabi, atau ilmunya para ulama berarti kita tidak masuk istidraj, makna istidraj adalah pemberian sebuah nikmat untuk menjadikan seseorang lalai dan durhaka. Tapi berbeda jika kita bertambah harta lalu lalai dengan ibadah berarti kita masuk golongan istidraj.