Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Data Regsosek itu Data Terpadu, Harus Dimanfaatkan oleh Semua Sektor

22 Oktober 2022   15:37 Diperbarui: 22 Oktober 2022   15:39 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Regsosek (Dok https://padaulun.desa.id/)

Pencacah Regsosek sedang melakukan pekerjaannya setelah mereka dilatih oleh BPS beberapa hari yang lalu. Regsosek sebagai sistem dan basis data seluruh penduduk tentunya diharapkan bisa menjadi salah satu sumber data yang akurat, agar ke depan pengambil kebijakan bisa mencari data dengan cepat, akurat dan tidak tumpang tindih.

Pendataan awal registrasi sosial ekonomi atau Regsosek sebagai data terpadu sangat dinantikan oleh semua pengambil kebijakan, dengan carut marutnya data selama ini, mudah-mudahan data regsosek dapat memecahkan problematikan data selama ini, soalnya kesan tidak terintegrasi, tumpang tindih dan banyak data yang sumbernya tidak satu sehingga sering kali dalam pengambilan kebijakan tidak tepat sasaran.

Kalau kita lihat dalam informasi regsosek, tentunya akan terlihat kondisi sosial ekonomi geografis, kondisi kerentanan kelompok penduduk khusus seperti anak berkebutuhan khusus, warga disabilitas, selain itu kondisi sanitasi air bersih bagi kepala keluarga. Ada juga kondisi perumahan, informasi kependudukan, informasi geospasial, lansia, penyandang disabililitas, ketenagakerjaan dan kesehatan.

Data ini sangat dinantikan oleh semua pihak, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrim, pengentasan kemiskinan didaerah terpencil, terisolir, dan ragam penanganan pemberdayaan, data yang dihasilkan bisa untuk mempermudah mengalokasikan dana desa ataupun dana dari pemerintah dalam mengintervensi.

Tentunya biaya ini tidak murah sahabat, wajar jika beberapa kementerian ikut dalam gugus tugas pendataan seperti kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik, Kementerian Dalam Negeri, Kemendesa, Kominfo.

Punya data bagus sangat dibutuhkan, akan lebih mahal jika dalam membangun tanpa data, oleh karena itu, data menjadi garda terdepan sebagai baseline awal dalam membuat sebuah perencanaan berbasis data. Ibarat kita pergi ke hutan, kemudian kita tidak membaca kompas ataupun alat yang bisa menunjukkan kemana kita akan masuk ke hutan tersebut dan bisakah kita kembali agar tidak tersesat dijalan.

Data sebagus apapun, jika tidak dimanfaatkan juga akan tidak punya dampak yang signifikan, oleh karena itu, saat data ini sudah tersaji dengan cepat dan tingkat akurasinya tinggi, maka sudah saatnya kita mengintervensi dari sumber data itu untuk kepentingan pembangunan di daerah, agar arah dan keberhasilan bisa dipertanggungjawabkan dan mempercepat kemajuan daerah, termasuk mempercepat intervensi secara holistik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun