Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keteladanan dan Adab Bermasyarakat

18 Agustus 2022   08:30 Diperbarui: 18 Agustus 2022   08:32 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sikap (dok foto https://www.dictio.id/)

Bicara keteladanan sejatinya mudah diucapkan, susah untuk dilaksanakan, jika kita tidak belajar dari kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat, maka sejatinya sikap kita sendiri tidak bisa berubah, karena perubahan sikap bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga pendidikan, dan lembaga agama, dan faktor emosi dalam diri individu.

Beberapa warga yang usia sekarang 50-70an, penulis coba tanyakan, dan tunjukkan saat bertemu mereka, kang, menurut jenengan pernah tidak makan nasi sambil lesehan dikasih tikar lalu pesan makanan tersebut dan dimakan disitu sambil diskusi atau sambil ngrumpi... dijawab belum pernah terjadi waktu zamanku, malu rasanya jika makan malam sambil nongkrong terus ditaruh tikar kemudian makan nasi berlama-lama lagi, kayaknya itu tidak terjadi saat zaman saya. Orangtua kita melatih agar anak itu makan ya dirumah, kalaupun makan warung, ya dibungkus atau berada didalam warung tersebut seperti makan bakso atau makan soto, model yang makan diemperan atau memanfaatkan lahan milik umum, sangat jarang. Kalau mau makan yang di rusmen (warung makan). 

Zaman dulu dengan zaman sekarang secara tren memang sangat berbeda, baik dari sisi telekomunikasi, gaya makan anak muda, gaya bahasa anak muda sekarang, hingga gaya konsumtif remaja sekarang, sangat berbeda jauh dengan zaman era 70 hingga 80-an. Wajar saja mereka yang lahir pada tahun 1960-1970an secara unggah ungguh atau adab sopan santun masih terasa melekat, baik dari bahasa, adab sopan santun, hingga gaya komunikasi yang muda kepada yang lebih tua usia (sesepuh pinisepuh). 

Perkembangan teknologi yang luar biasa, termasuk akses media yang mudah didapat dan diakses, menyebabkan perubahan perilaku masyarakat sangat cepat dalam mengadopsi model-model barat, wajar saja jika kemudian banyak anak muda terjerumus dengan pola-pola gaya luar negeri, yang kadang-kadang tidak pantas dilihat, namun bagi mereka pantas dan inilah tren baru sekarang. Petuah atau nasehat mereka dari guru, orang yang dituakan kadang tidak didengar atau dipahami, dianggap kuno dan sangat tidak trendi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun