Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tumbuh Kembang Anak, Berisiko Bila Kurang Gizi dan Stunting

3 Agustus 2022   07:23 Diperbarui: 3 Agustus 2022   07:26 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeriksaan di Posyandu, Dok https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/

Anak itu sangat rentan, apabila sebuah rumah tangga tidak punya kecukupan makanan dan hidup dalam lingkungan yang buruk, termasuk saat anak itu jatuh sakit, karena mereka akan kehilangan tenaga dan berbagai gizi lainnya dengan cepat, saat tidak ditangani dengan baik. 

Penyebab ketidakcukupan makanan disebabkan kemiskinan, tidak ada makanan, sakit yang berulang, kebiasaan praktik pemberian makanan yang kurang tepat, kurang perawatan dan kebersihan. Saat anak terpapar diare berulang-ulang maka asupan gizinya semakin berkurang, sehingg orangtua harus memastikan anaknya sehat. 

Istilah pertumbuhan dan perkembangan menjadi penting, agar kita mengetahui apa sih perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, supaya tidak menimbulkan multitafsir. 

Mengutip artikel dr. Caroline Dewi dalam Nutriclub.co.id mengartikan Pertumbuhan anak adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat diukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan dan perkembangan balita 1-5 tahun dapat dipantau melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan ukuran lainnya sesuai usia dengan standarisasi alat ukur tertentu. Sedangkan perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, misalnya si Kecil dapat berjalan atau berbicara. Perkembangan dapat diamati dari cara ia bermain, belajar, berbicara, dan bersikap.

Kurang gizi pada anak harus diatasi dari semua multisektor. Kenapa penulis mengatakan seperti itu, pasalnya jika anak tersebut dari keluarga yang tidak mampu, atau masuk dalam kondisi dhuafa sedangkan jumlah anak yang dirawat banyak, maka ini jelas rentan atau beresiko, saat lingkungan acuh tak acuh, maka akan menjadi beban ganda bagi lingkungannya sekaligus bagi desa dan daerah, hingga bangsa ini. Kepedulian untuk saling peduli menjadi entry poin, saat diwilayah anda ada anak yang gizi buruk, gizi kurang maka akan menambah prevelensi stunting. 

Walaupun ada pemberian ASI dari ibunya, namun disaat anak ini mengalami kesakitan yang berulang-ulang, maka sangat rentan untuk kurang gizi, jika berlarut-larut tidak ditangani maka akan mengalami gizi buruk, jika tidak ditangani lagi atau dibiarkan tidak ada perhatian dari keluarga ataupun lingkungan sekitarnya, maka akan beresiko pada angka kematian pada bayi atau anak. 

Dalam tubuh anak perlu ada gizi terbaik, seperti memerlukan Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI, termasuk vitamin A, atau suplement micronutrien, buah-buahan, sayuran, protein hewani, protein nabati, dan makanan yang kaya zat besi dengan harapan bisa melindungi kemampuan fisik dan mental anak, termasuk mencegah anemia. Bahkan garam yodium juga harus dikonsumsi bagi Ibu Hamil dan anak, termasuk saat mau makan dan minum, dibiasakan untuk cuci tangan pakai sabun. 

Pertumbuhan berat badan anak harus dipantau secara rutin hingga 5 tahun, Buku KIA harus disimpan dengna baik, manfaatkan posyandu dan puskesmas pembantu atau puskesmas terdekat. 

Saat anak obesitas itu tidak baik, anak kurus juga tidak baik, anak gizi buruk tidak diperbolehkan,  saat anak kelebihan berat badan ataupun kurus hingga gizi buruk maka harus konsultasi dengan layanan kesehatan terdekat, jangan sampai dibiarkan. 

Perkembangan anak, maka pendidikan usia dini menjadi penting, anak harus mendapatkan haknya, termasuk peran orangtua dalam pendidikan karakter menjadi penting, anak bermain ditempat yang nyaman dan aman, termasuk mendapatkan kasih sayang secara rutin dan dibimbing dalam belajar baik dirumah, disekolah hingga bersama dengan teman sebayanya menjadi pondasi kuat agar anak selalu berkembang motoriknya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun