Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hama Ulat Bawang Musuh Petani

15 Agustus 2021   14:58 Diperbarui: 15 Agustus 2021   15:03 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petani bawang merah merasakan kegagalan manakalah tanaman bawang merah dalam kondisi diserang hama ulat, apalagi saat usianya sudah genap berumur 40 hari, kemudian banyak kupu-kupu yang mendekati tanaman tersebut, lalu bertelur di daun dan lama kelamaan telur yang ada berubah menjadi larva, lalu berubah lagi menjadi ulat muda, dan menjadi ulat tua, maka dalam waktu beberapa hari saja tanaman kelihatan habis pada daunnya bahasa brebesan habis tinggal umbinya saja, akhirnya jadi protolan saat dipanen, tentunya harganya akan semakin murah dan berdampak merugi. 

Yang dilakukan oleh petani disaat sudah keluar umbinya, adalah memberikan obat gandasil dengan dosis tinggi, dengan tujuan agar umbi yang ada segera tua, dan tinggal siap panen, walaupun nanti hasilnya tidak sebagus dengan tanaman bawang merah tidak kena hama ulat.  

Pengertian umbi tanaman bawang merah pada tulisan ini adalahberbentuk pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. 

Bawang merah saat belum ada ulatnya belum genap 40hr ( Dokpri)
Bawang merah saat belum ada ulatnya belum genap 40hr ( Dokpri)
Bagi sejumlah petani bawang merah dengan adanya hama ulat ini menyebabkan ongkos biaya semakin bertambah, karena harus dilakukan beberapa pencegahan, yakni pakai lampu, pakai lim yang ditempel di kertas, pakai obat pestisida dan terakhir adalah buruh petik hama ulat dan rata-rata adalah kaum hawa. Semakin tidak di tangani dengan cepat maka semakin merugi, bisa-bisa gagal panen. Makanya petani bawang merah saat perkembangan tanamannya mulus dalam wajahnya gembira, namun saat gagal panen, hanya pasrah dan modal habis akhirnya harus pinjam dana atau bisa terjadi jual aset yang dimiliki, yang penting bisa gali lobang tutup lobang. 

Secara teori, dikutip dari jabar.litbang.pertanian.go.id disebutkan bahwa Ulat bawang (Spodoptera exigua) merupakan hama utama yang umum merusak tanaman bawang merah. 

Serangan hama ini dapat menyebabkan penurunan produksi bawang merah atau kehilangan hasil yang tidak sedikit jika tidak dilakukan upaya Pencegahan dan pengendalian . Agar pengendalian hama ulat bawang dapat dilakukan secara tepat, maka harus dikenali terlebih dahulu morfologi/bioekologi, gejala serangan, tanaman inang, dan cara pengendaliannya. 

Pengamatan penulis saat berada di lokasi, untuk menjadi petani bawang merah, maka pemodal ini harus siap dengan resikonya, maklum terkadang untungnya juga menjanjikan, saat gagal panen juga harus siap untuk terjun bebas. Makanya bagi siapapun yag ingin menjadi petani bawang maka siap untuk cepat berkecukupan hartanya, dan siap untuk terjun bebas dengan cepat. Kadang bisa diatas, dan kadang juga bisa di bawah, namun semuanya adalah bagian dari Ikhtiar hidup yang harus dijalani dengan berkesinambungan, bisa saja stress bisa saja dianggap hal biasa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun