Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tata Krama Berteman di Kitab Bidayatul Hidayah

17 April 2021   16:44 Diperbarui: 18 April 2021   17:11 1893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika engkau menghadapi orang awam yang bodoh, maka tata krama yang harus engkau perhatikan adalah (1). tidak ikut nimbrung pembicaraan-pembicaraan mereka, Jangan dieling-eling kata-kata ketika ada orang bodoh bicaranya banyak misalkan kalau bicara dengan kata-kata jelek, misalkan eh goblok, raimu, dancu, dll maka dalam kita jangan mendekatinya. (2). tidak banyak menyimak gosip-gosip mereka,  ini maksudnya Sebab hati orang-orang awam gampang berubah-ubah. Jika memberi nasihat tidak bermanfaat, maka berpaling dari mereka lebih utama. 

(3). mengabaikan kebiasaan kotor ucapan mereka, maksudnya dalam bergaul dengan orang bodoh atau awam maka, pertama tidak usah masuk ke dalamnya saat berdiskusi. (4). meminimalisir pertemuan dan keperluan terhadap mereka, maksudnya kita dijaga atau utang kepada mereka dan (5). memberikan peringatan atas kesalahan mereka dengan lembut dan menasihatinya jika masih memungkinkan, ini maksudnya  beri nasehat yang baik dan lemah lembut, orang alim dalam beradab jangan suka mengkafirkan orang termasuk menampakkan kebencian. 

Demikian Pengajian Kitab Bidayatul Hidayah kali ini, sabtu (17/04/2021) di Ponpes Assalafiyah Luwungragi yang dibacakan oleh KH. Subhan Makmun selaku pengasuh Pesantren Assalafiyah. 

Lanjut Kyai Subhan, pernah diceritakan man siam bersama mbah makmun, ketika itu di tanahnya ditanami waluh parang, sudah ditutupi oleh pemiliknya tapi ternyata saat dilihat eh waluh tersebut dicuri orang, lalu man siam matur ke mbah kyai, tanaman waluh hilang mbah kyai, lalu mbah kyai mendoakan mugi-mugi perbuatannya di ampura, mudah-mudahan barang yang dicuri jangan netes ke keturunannya, semoga dengan diampura perbuatan mencurinya tadi tidak menjadi celaka. 

Manusia itu tergantung agamanya temannya, pastinya akan menular, teman intim atau erat dalam bersahabat akan terpengaruh jika sangat dekat. Misalnya ada perempuan cantik, ingin menggait laki-laki muslim, saat anak pertama lahir kemudian perempuan ini ingin pindah lagi ke agamanya awal perempuan, jika suaminya punya pendirian kuat, maka suami ini memilih agama atau istrinya. Jika keyakinan beragama kuat maka akan memilih agamanya suami yakni Islam, bukan berpindah ke agama nasroni. 

Apabila kamu mencari teman dalam belajar maka jagalah lima perkara yakni : 

Pertama, akalnya cerdas : Tidak baik berteman dengan orang bodoh, karena berteman dengannya walaupun lama engkau tidak akan mendapatkan kebaikan apapun. Sebaik-baik keadaannya tetap akan membahayakanmu, meski dia menginginkan kebaikan untukmu. Dalam hal ini lawan yang berakal lebih baik daripada kawan yang bodoh, namun sebaliknya jika akalnya cerdas maka hidupmu akan semakin bertambah ilmunya. Orang berakal maka akan tunduk dengan yang berilmu, bahkan mau mengaji kepada yang punya ilmu. orang yang tidak cerdas itu pemikirannya kurang, makanya suka bergaul dengan orang yang cerdas. 

Kedua, BERKELAKUAN BAIK.
Jangan berteman dengan orang yang berakhlak buruk, yang tidak mampu menguasai diri ketika marah dan ketika senang. Jadilah Keras  kaya linggis, dan lembut kaya tutus. Semuanya itu bermanfaat, antara kayu besar dan kecil. Orang yang besar juga berawal dari yang kecil. 

Ketiga, KESHALEHAN.
Jangan berteman dengan orang fasik yang bergelimang maksiat. Orang yang takut kepada Allah tidak akan bergelimang kemaksiatan. 

Keempat, TIDAK TAMAK DUNIA.
Berteman dengan orang yang berambisi pada keduniaan adalah racun yang mematikan. Sebab watak manusia tercipta untuk mengikuti dan menyama-nyamai, bahkan watak yang baik, tanpa disadari suka mencuri perangai dari watak yang buruk.

Kelima, JUJUR.
Jangan berteman dengan pendusta. Sebab engkau akan terjebak oleh tipuannya. Kebohongan itu bagaikan fatamorgana. Ia mendekatkan perkara yang jauh dan menjauhkan hal yang dekat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun