Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gempa Bumi di Mamuju, Instrospeksi Kita Bersama, Mari Peduli

15 Januari 2021   10:35 Diperbarui: 15 Januari 2021   10:40 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gempabumi mamuju (Sceenshoot Dokpri)

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
BAMBANG SETIYO PRAYITNO, M.Si dalam rilisnya mengatakan, telah terjadi Gempabumi:
Hari Jumat, 15 Januari 2021 pukul 01.28.17 WIB wilayah Majene diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo  M=6,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah TimurLaut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.

Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).  

Dampak Gempabumi: Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Majene, Mamuju IV-V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Mamasa III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini Tidak berpotensi Tsunami.

Anak Harus Belajar Ilmu Bencana

Kita ini hidup di daerah berpotensi gempa, sangat wajar jika disekolah juga harus dipelajari tentang bagaimana cara penyelamatan diri saat terjadi gempa. Saat kondisi banjir, longsor, tsunami, gempa bumi atau bentuk lainnya.

Anak jelas masuk kategori rentan terhadap bencana termasuk kaum perempuan, misalkan saat bencana banjir, lalu terjadi debit naik bisa saja air akan meluap dari tanggul, atau merembes, kemudian bisa berpotensi jebol tanggul. Saat jebol banjir maka imbasnya akan lebih besar resikonya dibandingkan meluapnya air lewat tanggul. 

Saat bencana longsor, dengan lokasi banyak rumah huni ini juga akan berpotensi kerugian dan kematian bagi warga, perlu penataan tanah yang berpotensi longsor, jika tanaman tegakan banyak maka semakin berkurang tingkat longsornya dan serapan air juga baik, namun sebaliknya jika semakin lahannya kritis dan alih fungsi hutan tegakan dihabiskan maka yang akan terjadi bencana longsor dan banjir bandang.

Lebih dahsyat lagi jika bencana yang ada adalah tsunami, gempa bumi aja seperti yang terjadi hari ini di Kabupaten Mamuju bisa terlihat beberapa bangunan rumah dan layanan publik roboh dan rusak. 

Mari kita peduli bencana untuk Kabupaten Mamuju dan kirim doa kepada korban yang meninggal dunia, dan semoga keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun