Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bersih Sungai, Cegah Banjir, dan Acungkan Jempol

1 November 2020   19:05 Diperbarui: 1 November 2020   19:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersih Sungai Sigeleng Brebes (Dok Wiwit)

Warga bergerak dengan cepat, membersihkan sumbatan disungai, apalagi banyak enceng gondok di sungai sigeleng, bisa bikin air tidak lancar menuju laut, maka patut di apresiasi kepada warga yang peduli untuk kerja bakti agar saluran lancar kembali dan sampah yang ada bisa cepat hilang mengikuti aliran sjngaj yang ada.

Semua tanpa pamrih, ada yang menggerakan dan ada yang peduli, kehidupan bermasyarakat sangatlah penting, efek hujan tiap hari, pstinya SAR daerah pun mulai kerja keras, menerima pengaduan masyarakat dan membantu menindaklanjuti, tentunya bekerjasama dengan BPBD di daerah sebagai pemangku kebijakan untuk pengendalian banjir.

Warga juga harus sadar, bahwa penyelesaian masalah lingkungan seperti misalkan sumbatan pada saluran drainase, sungai banyak enceng gondok, dan pemantauan daerah aliran hulu dan hilir sungai besar, tentunya ini harus dirawat dengan baik. 

Hulu sudah berubah karena tanaman tegakan di hutan mulai ditebang akhirnya hutan gundul, ditanami sayuran sebagai penghasilan bagi masyarakat, namun seiring dengan hujan yang begitu besar, pastinya akan menjadi persoalan bagi hilir, dimana akan dapat kiriman air yang begitu banyak, lumpur begitu banyak dan sungai semakin cepat dangkal, akhirnya air masuk ke rumah warga, banjir lokal pun tak terelakan.

Warga yang buang sampah sembarangan juga harus mulai tidak mengulangi perilaku yang tidak baik, karena berakibat pada penumpukkan sampah, bayangkan saat banjir di lingkungan sekitarnya, maka sampah yang menumpuk tersebut akan hilang dan mengalir ke wilayah hilir, imbasnya jika tersumbat pada saluran maka akan memperburuk resiko banjir di daerah tersebut.

Penataan saluran di pemukiman warga harus ditata ulang, mengingat saat hujan tiba, sangat berpotensi tergenang dan masuk ke pemukiman warga, dampaknya kerugian di sana sini, bisa saja dokumen yang disimpan kena air ataupun keramik dan temboknya pun cepat rusak. Semua kena dampaknya. 

Bupati/Walikota mulai konsentrasi pada upaya pengendalian banjir karena hujan di berbagai daerah intensitasnya terus, tiap jelang sore hingga malam hujan turun. Pastinya ini harus ditangani dari hulu dan hilir, jika tidak ditangani dengan baik, apalagi menunggu kebanjiran maka dampak kerugian sangatlah besar. 

Tidak ada masyarakat yang ingin daerahnya mengalami kebanjiran, yang jelas hujan yang ada adalah rahmat dan semua makhluk pun menantinya, tumbuhan semakin subur dan obat pestisida yang disemprotkan ke tanah pun akan mengalir racunnya ke laut.  Tanah menjadi subur kembali, rumput pun semakin hijau dan para pencari rumput pun lebih mudah mencarinya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun