Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tukang Urut Bayi dan Awak Kesel Dibutuhkan Masyarakat

16 Oktober 2020   10:11 Diperbarui: 16 Oktober 2020   10:28 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok medium.com/@homecare24.blog

Punya kemampuan dan keahlian ngurut (pijet) bagi ibu rumah tangga atau bisa juga bagi laki-laki sangatlah dibutuhkan bagi warga di pedesaan dan perkotaan, wajar jika mereka punya jadwal rutinan yang tiap hari menjalankan tugasnya. 

Pagi dan sore pijet bayi sekaligus ibu melahirkan atau ibu nifas. Karena mereka juga punya hak agar badannya cepat pulih dan kalau mengandalkan periksa ke petugas kesehatan dikasih obat generik atau obat resep dokter yang kadang harus beli di apotek terdekat.

Selain itu, tukang pijet didaerahku dikenal dengan dukun pijet untuk bayi rata-rata turun temurun ilmunya dan nasabnya, dulu orangtuanya juga jadi juru pijat handal, seiring usia manula, akhirnya ilmu dan cara terapinya pun di kasihkan kepada anaknya agar meneruskan keahliannya.

Dukun bayi juga harus memahami cara memandikan bayi, membedong bayi, mengurut bayi, dan mengurut ibu melahirkan tadi, kadang di kontrak bulanan ada juga yang 40 hri ada juga yang mingguan, kontrak ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan mereka. Semakin banyak bumil dan ibu melahirkan maka dibutuhkan dukun bayi yang berpengalaman dan profesional. 

Bukan hanya bayi dan ibu menyusui yang dipijat, saat fisik kita sedikit kesel atau lelah dan terasa linu, maka pilihan untuk pijet seseorang yang punya keahlian urut akan mencari, jika sudah cocok dan hasilnya juga terasa maka tidak akan berpindah, bahkan request lewat call phone atau WA nya. Sudah zaman canggih kalau sekarang.

Meluangkan waktu beberapa jam untuk diurut agar fisik jadi sehat kembali, saat badan linu atau lelah maka aktivitas akan terasa sehingga tubuhpun tidak merespon cepat dalam beraktivitas, jadi kaum rebahan tapi ternyata tidak nikmat sahabat, kaum rebahan membikin fisik kita semakin menurun, kata kuncinya harus seimbang, bisa beraktivitas yang tidak berlebihan dan ada waktu istirahat yang cukup.

Dukun urut atau tukang pijat yang sudah punya nama maka akan membuka terapi urutnya, walau tidak ada papan nama tapi kalau sudah terbranding oleh masyarakat, maka rejeki itu tidak kemana-mana, pastinya konsumsi gizi bagi juru pijat sangatlah penting. Termasuk modal beli minyak urut atau sedia cairan agar saat mengurut badan orang tidak sakit, juga kekuatan tenaga juga sangat penting.

Keahlian masing-masing jelas ada, ada tukang pijat dengan tenaga dalamnya, ada yang pakai perantara aliran listrik, ada juga yang melalui alat tusuk ataupun melalui akupuntur, yang masing-masing jika dilakukan oleh ahlinya maka akan bisa menjadi alternatif penyembuhan. 

Dunia non medis dan terapi pijat menjadi salah satu cara masyarakat untuk berhemat juga alternatif untuk memilih pengobatan akan fisiknya, dan ini menjadi peluang bagi siapapun yang ingin berusaha agar semakin terampil dan profesional. 

Kerja keras dan layanan terbaik bagi pelanggan benar-benar dibutuhkan, sehingga akan muncul kepercayaan, plang atau papan nama hanya pemanis saja, asal sudah terasa hasilnya maka komunikasi dari mulut ke mulut sangat terasa binget, sudah gratis iklannya, income mereka juga semakin bertambah. 

Pembinaan bagi dukun pijat bayi dan ibu nifas menjadi kewenangan puskesmas, mereka harus memberikan bekal penting kepada para dukun bayi, silahkan mengurut bayi, dan ibu nifas karena itu baik juga dalam merawat kesehatan ibunya dan bayinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun