Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Srabi Pakujati Sudah Regenerasi

8 September 2020   18:12 Diperbarui: 15 Oktober 2020   09:20 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Srabi Pakujati (Dokpri)

Berjilbab, cekatan, dan mudah menjawab pertanyaan pesanan para pembeli, lalu menerima telpon dengan hadphone android, begitu kesanku kepada putri Ibu Siti Khodijah, dulu waktu saya ke situ masih SMA sekolahnya, kini sudah menjadi penerus usaha ibunya yakni Srabi Pakujati.

Hari ini saat berkunjung ke Desa Kedungoleng, lalu karena waktunya masih siang, disempatkan rombongan mampir dulu ke srabi pakujati, maklum hampir dua tahun yang lalu belum sempat ke makanan kuliner khas ini. 

Kompasianer KBC-26 Vera shinta pernah menulis srabi pakujati pada tahun 2020 tepatnya pada 11 April 2020, kesanku tetap teringat dengan posisi tungku srabi dan saat itu yang mengolah srabi adalah Ibu Khodijah asli dari Banyumas tapi sekarang jadi warga Pakujati Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes Jawa Tengah. 

kompasianer vera shinta (Dokpri)
kompasianer vera shinta (Dokpri)
Kemudian, siang ini mendatangi dan menanyakan kembali, kok beda yah yang memasak srabinya, masih muda dan ku tanyakan, lho ibumya kok ga ada mba..dijawab Ibu ada di rumah, sekarang saya yang menggantikan, Ibu nanti bantu mengolah bahan dari tepung beras dan campuran santan kelapa. 

Kuingat kembali bagaimana caranya ibunya saat memasak dan menaruh srabi dal  alat srabi dengan kondisi api masih menyala, tungku yang disiapkan di kasih kayu bakar dan dibiarkn tetap mulad-mulad, tentunya kalau tidak trampil dan tidak cekatan atau takut panas ya pastinya akan terlihat dari gerakannya, tapi saat kulihat langsung ternyata luar biasa sangat cekatan.

Bagaimana dengan rasanya

Sama saja antara menikmati srabi 2 tahun yang lalu dengan sekarang walaupun sudah pindah generasi, artinya tidak mengurangi rasa dan empuknya srabi pakujati, termasuk gurih dan manis maklum dikasih gula merah yang sudah dicampur saat dimasak, jadinya warna merah dan putih menyatu.

Bahan yang ada yakni tepung beras, tepung kanji, tepung terigu, garam, gula pasir, santan, daun pandan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun