Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Didi Tuswandi Berikan Fasilitas Gratis Wifi dan Pendopo untuk Belajar Anak Sekolah

30 Juli 2020   15:13 Diperbarui: 30 Juli 2020   17:20 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyediakan sarana wifi gratis bagi anak saat kondisi pandemi seperti ini sangatlah berarti, apalagi pola pembalajaran daring harus dilampaui oleh setiap peserta didik. 

Salah satu wakil Rakyat dari PDIP Brebes patut diacungkan jempol, pasalnya selain menyediakan fasilitas gratis, sengaja membangun pendopo dirumahnya sebagai tempat untuk belajar anak dan pihaknya mempersilahkan dimanfaatkan dengan baik biar tidak terhambat. 

Akses internet di era sekarang ini menjadi sesuatu yang penting, pasalnya semua pembelajaran di sekolah dari mulai tingkatan SD, SMP, dan SMA pun menggunakan kelas daring, artinya ada kelas untuk belajar secara online sesuai dengan groupnya, dan mereka yang belajar di kelas itu harus terhubung dengan internet, untuk memperoleh akses internet ada dua opsi yakni membeli kuota internet dan mencari akses wifi gratis terutama yang tidak menggunakan pasword, jika ada paswordnya itupun akan dicari tuan rumah yang ramah dan nyaman untuk mengaksesnya, termasuk kecepatan wifinya akan terlihat apakah cepat atau lambat. 

Dok Didi Tuswandi
Dok Didi Tuswandi
Akses internet menjadi modal utama dalam proses pembelajaran online, di samping itu juga orang tua juga harus menyediakan satu fasilitas yang lain yakni handphone yang tentunya memiliki kapasitas yang cukup untuk mengakses pembelajaran yang ada, rata-rata membelikan handphone merk china karena dianggap paling sesuai, disamping murah tapi tidak begitu kemahalan, sangat terjangkau. 

Bagi sebagian orang tua juga menjadi beban karena uang yang harusnya untuk kebutuhan rumah tangga, harus dialihkan kepada kebutuhan sekolah anaknya karena memang sangat membutuhkan. 

Orang tua tidak bisa memantau secara terus menerus saat anak berada di lokasi WiFi, apalagi jika mereka bergerombol, dan kadang di sinilah protokol kesehatan terkadang tidak dipatuhi, untuk jaga jarak dan menggunakan masker serta cuci tangan pakai sabun sepertinya diindahkan. ya namanya anak-anak terkadang juga akan patuh saat diingatkan. 

Belajar daring memang menjadikan semua orang harus belajar sesuai tuntutan eranya, gurunya juga harus belajar, orang tuanya juga harus belajar, termasuk para pengurus yang di pondok pesantren pun harus menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman, dari mulai handphone ketat karena harus ada tuntutan belajar jarak jauh maka pihak pesantrennpun harus menyediakan sarana dan prasarana, apalgi jika dibiarkan bagaimana nasib ke depan para peserta didiknya. 

Seorang guru pun sekarang dituntut untuk bisa mengakses dan membuat beberapa terobosan yang tepat dalam rangka mentransfer ilmnya tanpa harus bertatap muka dengan muridnya, dan muridnya pun harus belajar lagi bagaimana mencari akses tugas yang diberikan oleh gurunya, semuanya harus saling keterbukaan dan komunikatif.

Semoga wabah corona yang terjadi di lingkungan kita, menajdikan kita ini selalu belajar dan tidak menyalahkan satu sama lain, semuanya pasti ada hikmahnya, dan berdoa bersama agar normal kembali, belajar dengan tatap muka, karena sejatinya belajar dengan tatap muka itu lebih hemat dibandingkan dengan dengan daring.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun