Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bansos Sembako Pun Naik

29 Februari 2020   10:40 Diperbarui: 29 Februari 2020   10:37 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenaikan nilai bansos atau bantuan sosial program sembako bertambah, dari pagu Rp 150rb berubah menjadi Rp 200rb dengan jenis bahan pangan berupa beras sebagai sumber karbohidrat, telur sebagai sumber protein hewani, tempe atau tahu sebagai sumber protein nabati, dan sayur mayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Paket ini sebagai upaya untuk upaya pencegahan stunting. 

Kemensos telah hadir selaku representatif negara untuk melaksanakan kebijakan ini bagi penerima KPM  sesuai dengan data DTKS. 

Program BPNT berubah nama menjadi program sembako tapi secara esensi sebenarnya sama. Kenapa negara mengalokasikan program ini dengan alasan ada empat tujuan dari program sembako di tahun ini. 

Pertama, berdasarkan riset, bantuan ini dapat membantu belanja para penerima manfaat selama 7-10 hari. Dengan kata lain, bantuan ini bertujuan mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan.

Kedua, bantuan ini diharapkan dapat memberikan gizi yang lebih seimbang kepada para KPM. 

Ketiga, meningkatkan ketepatan sasaran, waktu, jumlah, harga, kualitas, dan administrasi. 

Keempat, dapat memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Realita Penerima Sembako

Banyak yang iri saat paket bantuan diserahkan kepada penerima sasaran, karena mereka tidak merasa terdata, kemudian dapat informasi tetangganya dapat paket sembako, naik lagi pagunya, jadi semakin panas yang tidak menerima paket, karena mereka menilai penerima ada yang tepat sasaran dan ada yang memang sesuai sasaran. Mau protes bagi mereka tidak tahu salurannya, walhasil menggeruntu saja sambil ngomel-ngomel saat ada bantuan diterima plus saat ada penelitian lembaga penelitian. 

Pihak desa pun kadang mengalami kesulitan dengan masalah ini, wajar saja dulu saat ada kebijakan raskin banyak Kades dan perangkat desa yang kena jeratan hukum, terus diperbaiki oleh sistem di level nasional, namun tetap saja masih banyak yang menuai protes disana sini. 

Sisi yang lain, Pihak desa juga dilematis, karena ada beberapa data by name by addres penerima paket yang tidak diterima oleh desa, sedangkan pihak desa sangat berharap agar sistem apapun yamg ada di level nasional yang menyangkut sasaran penerima adalah warga di desa diberikan akses nama secara online, sehingga saat tidak tepat sasaran bisa memberikan umpan balik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun