Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Betapa Pentingnya Jaringan Sutet bagi Kehidupan di Bumi

27 Februari 2020   07:13 Diperbarui: 27 Februari 2020   08:31 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan anggap remeh dengan listrik, karena saat listrik mati dengan giliran saja, nitizen dimana pun akan protes, PLN tidak becus kah, sudah bayar listrik kok sering mati, dan berbagai komentar nyinyir bila ada jadwal pemadaman listrik, ini artinya Listrik sudah menjadi domain penting dalam kehidupan masyarakat, berapa kerugian perusahaan yang mempekerjakan karyawannya untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi kemudian saluran utama untuk proses produksi adalah listrik. 

Bagaimana perusahaan IT yang menjual server, termasuk bagaimana nasib server internet dikala ada pemadaman listrik yang lama, sedangkan keterbatasan daya dari tempat penyimpanan baterai sementara untuk menghidupkan server tersebut, dan ragam lainnya. 

Kebutuhan masyarakat akan listrik semakin bertambah, seiring dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah, apalagi kalau penduduk tidak dikendalikan lewat KB, maka diperlukan investasi sumber listrik yang memadai, disatu sisi listrik karena menyangkut harkat hidup orang banyak maka dikuasai negara. 

Sehingga representatif negara dalam hal ini adalah hadirnya Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang berkewajiban menyuplai listrik agar dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan masyarakat dan negara.

Banyak Jenis pembangkit listrik yang dikenal di Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) termasuk energi alternatif seperti tenaga angin, tenaga surya, ataupun listrik dari gas metana.

PLN dalam mendistribusikan saluran listriknya maka melalui saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dimana saluran ini berupa kabel yang terhubung pada menara yang sangat tinggi, seperti halnya saat kita melintas di Jalan Tol Pejagan Brebes menuju Pekalongan, maka disamping kanan jalan jika dari arah Brebes-Pekalongan atau disamping kiri jalan jika dari Pekalongan-Brebes, ada kabel SUTET yang menjulang tinggi dibawahnya adalah lahan produktif berupa tanaman padi, palawija, dan ragam jenis tanaman pangan petani.

Ada perubahan medan magnet yang ditumbulkan dari tegangan induksi, sehingga pemasangan SUTET dan kontruksinya harus dilakukan oleh tenaga profesional karena kabel SUTET itu memiliki tegangan listrik mencapai 500KV dan jaraknya juga jauh, untungnya jika di Jawa pemasangan SUTET bisa dilakukan dengan muda dibandingkan jika melakukan pemasangan di luar jawa, dengan medan alam yang berbeda jauh.

Kalau melihat SUTET yang ada maka jaraknya harus jauh dari pemukiman penduduk karena ada radiasi dibawahnya jaringan SUTET tersebut. Wajar saja kalau kita lihat pemasangan jaringan ini berada di sawah penduduk, tentunya bagi penduduk yang sawahnya dipasang SUTET tidak bisa berdaya untuk menolaknya, karena SUTET ini adalah kebijakan negara yang harus ada dan mutlak dibangun demi ketersediaan saluran listrik sampai ke perumahan penduduk.

Bagaimana SUTET menurut Para Ahli
 
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Anies, M.Kes. PKK dari UNDIP, pada penduduk di bawah SUTET 500 kV di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Tegal (2004) menunjukkan bahwa besar risiko electrical sensitivity pada penduduk yang bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV adalah 5,8 kali lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari SUTET 500 kV berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada penduduk, yaitu sekumpulan gejala :hipersensitivitas yang dikenal dengan electrical sensitivity berupa keluhan sakit kepala (headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome).

Namun sahabat, sebenarnya bukan hanya SUTET saja yang beresiko radiasi, ada juga disekitar kita yang perlu di waspadai yaitu radiasi Ponsel, Notebook atau Microwave, Medan magnet ponsel itu 1,8-1,9 giga Hz dan Microwave sebesar 3-9 gigaHz sedangkan SUTET sebar 50-60 Hz.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun