Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Wahana Bermain Pasir Itu Sayang Anak

25 Februari 2020   14:26 Diperbarui: 25 Februari 2020   15:07 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap mall dipastikan akan membikin area bermain bagi anak, disamping menguntungkan, ini bagian dari layanan kepada anak, dan anak yang datang akan merasakan keceriaan dengan bermain di lokasi tempat permainan. Seperti halnya dengan uncle sands dimana menyediakan beberapa permainan di area berpasir, cukup membayar Rp 15 rb per 45 menit. 

Bagi anak tidak ada kata jenuh kalau sudah bermain, satu persatu ingin di coba dengan bayar uang tertentu lalu di tukar koin yang ada di petugas, namun ada juga yang bayar langsung lalu dapat tiket masuk ke lokasi yang dipilih.

Anak nangis dan merengek-rengek hal yang biasa, namanya juga upaya merayu kepada orangtuanya agar keinginannya terealisasi. Orangtuanya harus menyiapkan dana untuk merealisasikan keinginan anak, malu donk kalau anaknya menangis tersedu-sedu kemudian dibiarkan saja. 

Bagi pengelola permainan, semakin senang dengan banyaknya peminat permainan, bisa bertambah marginnya dan modal yang di investasikan juga cepat kembali. 

Selain ada area permainan dibeberapa mall juga mendesain lokasi permainan di lantai dua atau tiga, dengan didekatkan pada lokasi resto at u tempat dimana ada banyak pilihan makanan dan minuman yang mudah dipesan. Bagi para pemudik mall yang dekat dengan stasiun bisa jadi alternatif untuk menunggu jadwal pemberangkatan kereta api. 

Wahana permainan pasir di mall, pertama menyalurkan hobi anaknya, anak menjadi tahu apa itu pasir putih, bagaimana cara bermain di area pasir, dan orangtua harus siap menemaninya. Kedua, wahana anak belajar kreatif dan inovatif. Mereka sudah dikenalkan lebih dini dengan barang baru. Ketiga, anak menjadi mandiri, karena mereka bisa secara mandiri bermain dan bisa mengukur tingkat kecerdasan anaknya di saat sering bertanya apa ini, apa itu dll.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun