Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Zamzam di Koper Haji, Bolehkah?

16 Agustus 2019   07:43 Diperbarui: 16 Agustus 2019   17:25 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kompas.com | TANGGUH SR)

Spekulasi menjadi jurus bagi sejumlah jamaah haji saat pulang ke tanah air, mayoritas menaruh zamzam dalam koper yang berlogo garuda itu menjadi barang wajib ditaruh.

Mereka bahkan beberapa melepaskan baju seragam yang sudah dipakai ditinggal di kamar hotelnya, atau dikasihkan ke saudaranya di Saudi Arabia atau dikasihkan ke mukimin yang mau dititipkan bajunya dan kain ihrom yang sudah dipakainya dijadikan sebagai modal menaruh gembes atau botol yang sudah di taruh plester dan plastik di dalam botol agar kuat.

Adat seperti ini, sepertinya tidak tabu, bahkan mereka bangga saat air zamzam yang ditaruh di dalam koper selamat sampai tujuan yakni diterima kopernya dan kondisi air zamzam masih lengkap dengan isi air dari Arab Saudi itu. 

Doc labbaik.id
Doc labbaik.id
Baginya membawa zamzam asli dari saudi memiliki perasaan yang luar biasa. Seandainya ada kebijakan maskapai membolehkan saja maka hampir mayoritas tas berisi puluhan liter zamzam, bayangkan jika satu kloter bawa zamzam minimal 10 liter saja maka sudah berapa ratus liter yang dibawa oleh jamaah haji?

Kalau dirupiahkan ke dalam mata uang Indonesia, per 5 liter saja dihargai Rp 400 ribu, maka berapa ratusan juta harga barang yang diangkut oleh pihak pesawat Garuda? Terus siapa yang rugi?

Kebijakan pihak Garuda Indonesia sejak 2015 sudah memberikan 5 liter per jamaah dan diberikan langsung kepada pihak Kementerian Agama kab/kota, selanjutnya pihak Kemenag mengundang pengurus KBIH dan ditugaskan untuk mendistribusikan zamzam sampai ke rumah jamaah haji ini. Kalau suami istri maka jatahnya ialah 10 liter. 

Bila satu desa hanya ada satu pasang orang yang berangkat tentunya air zamzam akan kurang karena adat di desa setiap jamaah haji adalah mendapatkan doa, minum air zamzam dan dapat oleh-oleh produk Arab Saudi. Biarpun mereka beli produk Timur Tengah bermerk produk dalam negeri tapi yang penting dapat oleh-oleh sebagai bentuk cenderamata.

Wajar saja jika mereka sudah menjalankan haji, sebagai gantinya mereka harus menyediakan puluhan juta untuk oleh-oleh dalam bentuk cenderamata. Bisa saja sajadah sudah tersedia ratusan di rumahnya, belum lagi poci/teko kuning dan aneka cenderamata yang lainnya.

Air zamzam itu syarat wajib saat silaturokhim di rumah jamaah haji. Sekarang gelombang satu haji Indonesia sudah mulai bergerak kembali ke Tanah Air, maka kesibukan di setiap bandara yakni cek koper jamaah apakah di dalam koper ada air zamzam atau tidak. 

Doc news.detik.com
Doc news.detik.com
Secara prosedur dilarang keras bagi jamaah haji membawa air zamzam, disarankan beli saja di Tanah Air, sudah banyak air zamzam yang sudah di-packing dan tinggal pesan saja di toko oleh-oleh haji dan umroh.

Per 5 liter air zamzam ada yang dijual Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu, tergantung jamaah saat nawar dengan penjual oleh-oleh. Bahkan di setiap bandara haji sudah ada ratusan penjual oleh-oleh yang siap menerima pesanan jamaah haji, nanti diantar saat jamaah tiba di pesawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun