Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

GKB Brebes Masuk Top 45 Inovasi Nasional

14 Agustus 2019   17:58 Diperbarui: 14 Agustus 2019   18:40 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

No. 29 ada tulisan Pemerintah Kabupaten Brebes-Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) Atasi Anak Tidak Sekolah (ATS) dan sudah tercatat dalam record digital di website Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Ini artinya bahwa Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah telah menunjukkan prestasinya dalam upaya pemenuhan layanan dasar bagi warganya di bidang pendidikan yakni mengupayakan anak tidak sekolah dikembalikan ke sekolah agar setiap anak bisa mengenyam pendidikan yang lebih baik.

Ribuan ATS yang ada dan menyebar di 17 kecamatan menjadikan masalah yang perlu diatasi bersama, kepedulian beberapa elemen masyarakat dan Pemkab Brebes untuk berupaya mencarikan solusi terbaiknya, lewat Gerakan Kembali Bersekolah inilah salah satu hak dasar yang bisa dipenuhi walaupun belum semua anak bisa merasakan anggaran yang diberikan, karena minat ATS untuk belajar ke sekolah belum menggeliat dengan sistemik. 

Perbaikan sistem satu persatu dilakukan, dalam rangka penyempurnaan layanan baik di level perencaaan, pelaksanaan, pengadministrasian, monitoring hingga evaluasi. Keberhasilan masuk 45 top inovasi pelayanan publik di Indoensia karena keterlibatan kuat para relawan penggerak pendidikan dari segala lini di optimalkan, civil society diberdayakan walaupun dalam bergerak awal dalam situasi relawan yang tidak menuntut pamrih, mereka bergerak atas kemauan yang kuat agar nasib generasi yang lemah ini berkualitas. 

Berbagai unsur civiel soviety diikutkan untuk berpikir bersama dan mengupayakan gerakan basisnya bergerak antara lain dari LP Maarif NU, Majlis Dikdasmen Muhamadiyah, PC Fatayat NU, PGRI, Koalisi Kependudukan, Jurnalis Warga, Komunitas Fb Celoteh Brebes Membangun, PGRI, GOW, Dewan Pendidikan, Persatuan Wartawan Indonesia, FKWB Brebes, FMPP, IPNU IPPNU, Pendamping Desa. Mereka bergerak bersama untuk mensukseskan GKB ini. 

Komitmen yang kuat dari Bupati Brebes, Sekda dan keterlibatan secara holistik dari Kepala Dinas/Badan/Kantor yang membidangi masalah pendidikan dan Desa/Kelurahan juga menjadi modal kuat dalam rangka aspek legalitas, penganggaran dan pelaksanaan intervensi inovasi ini. Termasuk dukungan dari wakil rakyat yang menyetujui anggaran untuk pemenuhan hak dasar ini. 

Selain itu, ada keterlibatan organisasi international dan perguruan tinggi yang ikut mendukung program GKB ini yang pada akhirnya mempunyai daya ungkit yang kuat, yakni dukungan dari UNICEF, Kompak dan Unnes Semarang. 

Ada beberapa sosok penggerak yang secara kontinue melakukan masukan dan kemudian menjadikan aksi yang nyata, mereka itulah pionir dalam mewujudkan GKB menjadi sebuah gerakan yang konkrit yakni Khaerul Abidin dulu kabid pemsosbud sekarang menjadi Kabag Organisasi, Muhamad Nehru Sagena konsultan unicef untuk SIPBM, M. Zakir Konsultan Unicef untuk SIPBM, Bisri dari Kompak, Bu Sosro dari Kemendikbud, Bu Eni Spesialis Edukasi Unicef, Supriyono Subakir Konsultan Unicef Jawa, Ari Rukmantara CFO Unicef, Himawan DC Kompak Brebes, Rela Rahayuningsih Kabid Pemsosbud, Dr. Angkatno, M.Pd selaku Kepala Bapperlitbangda, Dr. Tahroni, M.Pd Kadindikpora, Rojat, M.Pd kabid Dikdas Dindikpora, Imam Sugiarto, M.Pd Kabid PNFI Dindikpora, termasuk 17 camat dan 297 desa/kelurahan yang mendukung GKB sebagai gerakan yang terstruktur, masif dan berkesinambungan.

Selain itu ada penggerak teknis yang selalu giat dengan sukarela yakni Bayu Setiawan Kasubid Sosbud Pemsosbud Bapperlitbangda, Adit Kasi Kurikulum Dindikpora, Bayu Staf Dindikpora, Turohman. Selain itu peran Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Kabupaten, FMPP Kecamatan dan FMPP Desa menjadikan GKB semakin kuat dan berkesinambungan. 

Keterlibatan ketua PKBM dan Forum PKBM dibawah kepemimpinan Mufarohah menjadikan GKB baik pada aspek pengembalian formal dan non formal semakin terukur dan mengalami perbaikan yang signifikan. Bahkan beberapa kali GKB menjadi bahan studi kajian bagi mahasiswa, diklat pimpinan dan ada juga yang merintis untuk dijadikan bahan tesis bagi mahasiswa s2.

Peran media cetak dan online dalam publikasi sangatlah penting baik dari sisi kendala, prestasi maupun hambatan lainnya, media cetak radar tegal, suara merdeka menjadi media publikasi yang efektif, termasuk publikasi di berbagai website OPD dan Jurnalis Warga menjadi human interest tentunya. Bahkan beberapa langkah yang sudah dilakukan sejak tahun 2017 hingga 2019 ini bisa dilihat juga website fmppbrebeskab.com sebuah portal yang menyajikan  berita khusus tentang anak tidak sekolah kembali bersekolah. 

Di lembaga vertikal pun mendukung GKB seperti Kemenag, Dandim 0713/Brebes, Kapolres Brebes, bahkan beberapa lembaga CSR BUMD Kabupaten Brebes pernah ikut berpartisipasi menyalurkan dana GKB bagi anak saat belum ada anggaran dukungan dari APBD Kabupaten dan APBDes. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun