Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lansia yang Tangguh dan Sehat

12 Agustus 2019   17:04 Diperbarui: 19 April 2021   13:33 3296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lansia. | Doc baliexpress.jawapos.com

Siapapun orangnya, akan mengalami namaya siklus kehidupan manusia yakni dimulai dari masa kandungan yang berada di perut ibunya, setelah ia dikandung selama kurang Iebih 9 bulan. Sewaktu bayi baru saja dilahirkan, dia memiliki organ tubuh yang sama dengan orang dewasa tetapi ukurannya Iebih kecil dan berbeda proporsinya. Semakin bertambah usianya maka akan berubah bentuk dari kecil lalu menjadi besar, tinggi, kadang gemuk ataupun kurus.

Proses kehidupan dimulai sejak janin-bayi- anak-remaja-dewasa dan manula kemudian mati. Proses ini akan dilaluinya oleh semua makhluk yang diciptakan dengan maha sempurna, karena diberikan akal, otak, dan badan yang kokoh dan sehat

Kali ini, penulis dalam pikirannya membayangkan usia manula, dimana setiap usia 40-an sampai 50-an, kebanyakan manusia menunjukkan tanda-tanda penuaan, seperti kulitnya menjadi berkerut-kerut, rambutnya menjadi beruban, matanya mulai rabun, dan  gerakannya menjadi lambat. Panca indra juga mulai berkurang kepekaannya. Tubuh orang lanjut usia sangat rentan terhadap serangan penyakit karena daya tahan tubuhnya menurun.

Jadi sangatlah wajar jika judul diatas penulis mencoba menganalisa bagaimana sih menjadi lansia yang tangguh dan sehat itu.

Istilah lansia (lanjut usia) umumnya digunakan untuk pria dan wanita yang telah berusia lanjut. Berdasarkan pengertian secara umum, seseorang disebut lansia apabila usianya 65 tahun ke atas.

Terdapat batasan-batasan umur yang mencakup batasan umur orang yang masuk dalam kategori lansia, diantaranya adalah 60 tahun (UU No. 13 Tahun 1998) dan 60-74 tahun (WHO).

Lansia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh gagalnya seorang dalam mempertahankan kesetimbangan terhadap kesehatan dan kondisi stres fisiologis. Lansia juga berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual.

Selain pengertian lansia secara umum diatas, terdapat juga beberapa pengertian lansia menurut para ahli.

Pengertian Lansia Menurut Smith (1999): Lansia terbagi menjadi tiga, yaitu: young old (65-74 tahun); middle old (75-84 tahun); dan old old (lebih dari 85 tahun).

Pengertian Lansia Menurut Setyonegoro: Lansia adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Selanjutnya terbagi ke dalam 70-75 tahun (young old); 75-80 tahun (old); dan lebih dari 80 tahun (very old).

Pengertian Lansia Menurut UU No. 13 Tahun 1998: Lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.

Berbeda dengan pengertian Lansia Menurut WHO: Lansia adalah pria dan wanita yang telah mencapai usia 60-74 tahun. Kemudian Lansia Menurut Sumiati AM: Seseorang dikatakan masuk usia lansia jika usianya telah mencapai 65 tahun ke atas.

Lansia Tangguh

Tidak mudah menjadi lansia tangguh, apalagi dengan keterbatasan aktivitas, cara berpikir, tingkat emosional dan intelegensia dan masalah pelik lainnya dimasa usia manula itu. 

Lansia tangguh adalah lansia yang sehat, produktif, aktif dan mandiri. Bertambahnya usia harapan hidup, maka akan berdampak pula jumlah lansia yang ada, terkadang lansia itu bisa produktif dan bisa jadi beban ganda negara, keluarga dan lingkungannya. Belum lagi dengan istilah penyakit degeneratif, maka diusia inilah lansia mengalami banyak cobaan baik pada fisiknya, motoriknya maupun daya pikir dan aktivitasnya. 

Mengeluh atas penyakitnya saja, bagi lansia sebuah ujian yang luar biasa, kalau kemudian anak keturunanya merawatnya dengan baik maka saat masa manula semakin terjamin untuk ukuran psikis dan fisiknya, karena anak-anaknya mampu merawatnya dengan baik. 

Tapi bagaimana jika sebaliknya, dimana saat lansia anaknya sudah berjauhan dengan tempat yang dihuni oleh orangtuanya yang masuk manula, aktivitas anak yang begitu padat dan sulit untuk digantikan oleh orang lain, sedangkan satu sisi orangtua yang mana butuh perhatian yang lebih dari anaknya.

Baca Juga: Perempuan-perempuan Lansia yang Tak Mau Rebahan

Marginalisasi masyarakat yang menganggap masa lansia itu sudah tidak produktif, sudah ibadah saja atau dzikir saja ataupun tidak usah beraktivitas apalagi banyak olahraga, saat lihat ada lansia produktif dan beraktivitas dengan baik dianggap puber kedua dan sebagainya. Inilah yang menjadikan mereka merasakan ada stigma yang sangat jelas, dan ini harus dirubah. 

Perubahan stigma yang kaku itulah perlu ada gerakan yang masif dan berkesinambungan bahwa masa lansia itu bisa produktif, sehat dan tangguh. Saatnya kita harus mempromosikan lewat beberapa opsi yakni : 

Pemerintah harus serius menjamin kesejahteraan lansia termasuk hak lansia  yakni ramah dengan lansia, keberadaan lingkungan yang produktif bagi lansia, ada aktivitas yang cocok sesuai umur dan fisik para lansia, jaminan pelayanan keagamaan, termasuk memberikan jaminan tempat yang nyaman dan representatif saat manula ini dimakamkan.

Selain itu, pelayanan gratis melalui pemeriksaan kesehatan rutin tiap seminggu, baik di posyandu lansia maupun di puskesmas yang terdekat dan tempat-tempat penitipan lansia. 

Kemudahan dalam memperoleh fasilitas pelayanan publik yang ramah dengan lansia, dibedakan dalam menunggu layanan antara usia lansia, usia bayi dan usia produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun