Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mulai Aktif Kerja, Warga Harus Antre Mendapatkan Pelayanan Publik

10 Juni 2019   09:23 Diperbarui: 10 Juni 2019   12:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samsat Demak Doc Miftahul Huda

Selain mengadakan acara halalbihalal di institusinya, tampak warga berdatangan ke pusat layanan publik untuk mendapatkan dokumen yang diajukan, baik itu perpanjangan kendaraan, Bayar Pajak di Bank, Setor atau Tarik Uang di Bank, Layanan memperoleh SIM atau Perpanjangan, permohonan KK,Akta Kelahiran dan layanan Adminduk lainnya, termasuk layanan pendaftaran dan pembayaran BPJS. 

Bahkan disejumlah terminal, dan agen bus tampak berdesak-desakan warga di kampung telor asin mau pulang ke ibukota Indonesia di Jakarta, mereka balik lagi ke jakarta untuk mengais rejeki dan menyekolahkan anaknya di Jabodetabek atau Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi, yakni sebuah kawasan megapolitan Jakarta dan sekitarnya.

Layanan yang di antrian cukup panjang juga terjadi hampir disemua perbankkan, dan kartu kuning untuk melamar pekerjaan, termasuk juga di beberapa kantor Instansi Kecamatan, hampir warganya datang dihari ini, kemudian setelah selesai memperoleh layanan publik kemudian segera kembali ke kota yang dituju, wajar saja jika di layanaan SIM Keliling atau di satlantas dipenuhi oleh para warga yang membutuhkan layanan tersebut, karena dokumen yang akan diperoleh ini bisa berlaku dan dibutuhkan baginya dalam memperoleh kemudahan layanan yang lainnya saat datang di tempat yang akan dia jalani kemudian. 

Liburan panjang lebaran ini menjadikan tumpukan administrasi yang harus diselesaikan oleh instansi layanan publik, mereka harus ekstra kerja keras, wajar jika dihari pertama masuk, beberapa pimpinan OPD memastikan semua karyawan atau staf dan pejabatnya ada di tempat, semua layanan publik harus segera diselesaikan dengan cepat dan tepat. 

Bahkan di kantor imigrasi pun antrian juga terjadi, ada yang buat paspor baru, perpanjangan paspor dan urusan lainnnya,yang jelas semua kantor yang mengurusi masalah dokumen warga hari ini harus sabar dan extra kerja keras, begitu pula dengan warga yang ingin memperoleh layanan publik, berangkat lebih awal dan mengantri akan dilakukan, yang penting tidak terlambat dan dokumen harus jadi hari ini. 

Hampir semua layanan adminduk dibeberapa gratis, kalaupun ada istilah bayar, karena bebebapa alasan, kasih biaya transport kepada orang agar suratnya jadi, pemohon mewakilkan kepada orang lain untuk pengurusan dokumen, makanya dikasih biaya transport dan uang lelah, berikutnya ada oknum yang memanfaatkan kesempatan yang ada dengan jalan orang dalam, lebih cepat jadi jika mengurus sendiri, kalau kenal orang dalam maka lebih cepat jadinya, tak harus mengantri lama. 

Mereka tidak mau disebut calo pengurusan dokumen karena sekarang sudah sangat ketat jika ada pungli maka akan di tangkap, makanya cara mereka dalam menangani percepatan dokumen yang diinginkan harus putar strategi agar tidak kentara. Bahkan sejumlah warga ada juga yang merasa diuntungkan dengan praktek seperti ini,daripada ngantri lama, bayar dikit waktu efisien, kaya perjalanan pakai kartu E-tol dengan lewat jalur jalan umum, sudah macet, banyak sepeda motor, lampu merah dan lainnya. 

Layanan transportasi masal warga juga harus mengantri beberapa jam, contoh di pagi ini, antrian di agen mobil bus dedy jaya, sinar jaya, dewi sri di jalur pantura, ada mobil jurusan jakarta langsung penuh, walaupun ada kenaikan tarif tapi bagi mereka hal lumrah, asal sampai ke kota tujuan hari ini maka selesailah urusannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun