Dimana ada perkumpulan haji, baik manasik, pembekalan haji kabupaten, meningitis, biometrik, maupun aktivitas haji yang lain, maka para pedagang pernik haji akan datang tanpa di undang oleh pihak penyelenggara, mereka sengaja memanfaatkan kesempatan perkumpulan tersebut sebagai media untuk menawarkan dagangannya bahkan kalau kegiatannya satu hari, maka berani membuat tarub atau tenda minimalis khawatir cuaca panas dan hujan.
Pedagang ini juga menjual dagangan dirumahnya bahkan besar kemungkinan punya kios sendiri, ini dilakukan untuk meningkatkan omset dan aset penjualannya, untung sedikit tak mengapa asal dagangannya lancar, cash flow stabil dan cenderung naik, sehingga kalau ada sedikit laba bisa untuk saving di bank atau di belikan aktiva tetap seperti rumah, tanah kapling, sawah, ataupun mobil.Â
Bahkan ada juga yang menyiapkan sisa laba tersebut untuk daftar haji baik untuk dirinya maupun keluarganya. Ini dilakukan agar ada wujud atau nampak bahwa bisnis perlengkapan haji juga berkah dan menghidupi keluarganya secara layak.Â
Pencapaian target penjualan dan cenderung naik bila sudah masuk saat menjelang calon haji manasik, ada kisaran 4 bulan sebelum pelaksanaan jamaah haji berangkat. Bahkan disaat sudah masuk akhir apit maka dipastikan volume penjualan semakin banyak permintaan, inilah berkah bulan haji bagi pedagang perlengkapan haji.Â
Namanya dagang ya mesti ingin untung, begitu pula dengan para pedagang perlengkapan haji, segala trik dilakukan untuk menarik para pembeli, kalaupun harus banting harga tak mengapa, ada yang sengaja dibuat murah atau sesuai biaya saat beli, ada juga yang dinaikkan dikit, baginya dagangan bisa laris manis dan bikin pembeli nantinya komunikasi dari mulut ke mulut bahwa penjual perlengkapan haji yang direkom dan dianggap harganya grosir adalah toko xxx.Â
Pedagang ini juga membuat kalender dengan disebarkan disaat acara manasik haji atau manasik akbar disetiap KBIH, dengan harapan mengenalkan tokonya atau grosir perlengkapan haji, bahkan ada juga yang melakukan join dengan lembaga KBIH nya atau dengan pengurus KBIHnya, asalkan cocok dan ada keuntungan yang dibagi bisa saja dilakukan.
Prinsipnya, bisnis ini harus di kelola dengan baik dan menjaga kualitas termasuk punya agen potensial untuk dijadikan simpul bisnis yang menjanjikan, keuntungan jelas dibagi, namun kelangsungan bisnis ini harus tetap berjalan.Â
Saat pelaksanaan biometrik di asrama haji semarang saja, puluhan pedagang perlengkapan haji dan banyak juga calhaj yang membeli produk oleh-oleh haki untuk tambahan, seperti botol zam-zam kecil, poci, sorban, ataupun sajadah.Â