Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Susu Ibu Baik untuk Bayi, Susu Sapi Baik untuk Anak Sapi

1 Agustus 2018   08:27 Diperbarui: 1 Agustus 2018   08:47 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekan Asi Sedunia/Doc FK Univ Udayana

Untuk menekan angka kematian bayi baru lahir atau neonatal maka resep jitunya adalah dengan IMD atau inisiasi menyusu dini, caranya dengan memberikan ASI tanpa menambahkan makanan atau minuman lain hingga bayi berusia enam bulan atau biasa disebut ASI eksklusif. Setelah enam bulan dilanjutkan dengan memberikan makanan pendamping ASI dan meneruskan pemberian ASI hingga anak usia 2 tahun.

Kajian global The Lancet Breasfeeding Series tahun 2016 menyebutkan, dengan asi eksklusif menurunkan angka kematian bayi baru lahir karena infeksi sebanyak 88 persen. Selain itu, sebanyak 31,36 persen dari 37,94 persen anak sakit karena tidak menerima ASI eksklusif. 

Sayangnya, dibeberapa kabupaten/kota masih ada perilaku ibu yang masih tidak mau memberikan ASI nya untuk buah hatinya, apalagi sampai 6 bulan lamanya. Rata-rata bertahan hanya 40 hari atau maksimal 2 bulan, beberapa laporan cakupan ASI di kabupaten/kota di Indonesia ada penurunan grafik cakupan ASI antara bulan pertama hingga bulan berikutnya. 

Gencarnya iklan susu formula dan bonus bagi para petugas kesehatan yang masih sembunyi-sembunyi menjual susu formula bahkan terkadang ditemui merekomendasikan susu formula jenis tertentu menyebabkan bisnis susu formula semakin menjamur. 

Coba anda lihat sendiri, di semua supermarket dipastikan ada penjualan susu formula berbagai merk, walaupun di kabupaten/kota tersebut ada regulasi perda atau perbup peredaran susu formula, namun hampir semua pasar modern menjual susu formula, anda tinggal datang bawa beberapa lembar uang ratusan, maka bisa membaw susu dengan harga yang lumayan mahal. 

Fakta lain, bahwa masih ada juga ibu yang melahirkan, merasa takut jika semakin dihisap air susu ibu nanti habis stoknya apalagi harus diambil sebagai stok di dalam kulkas untuk sang buah hati. 

Masih jarang terjadi di fasilitas umum menyediakan fasilitas menyusui, swperti di pabrik atau di fasilitas lainnya, sehingga ihu yang bekerja di perusahaan terkadang terlambat memberikan ASI kepada sang buah hatinya. 

Di pedesaan saat bayi pun masih ada beberapa ibu atau neneknya yang diminta untuk merawat cucunya, karena pengetahuan yang tidak cukup akhirnya sang buah hatipun di berikan pisang agar cepet kenyang, padahal lambung bayi sejatinya seperti kelereng, jika diberikan pisang maka berpotensi anak meninggal dunia karena terlalu banyak porsi yang masuk. 

Lembaga konsultasi menyusui sementaraini masih terpusat dibeberapa kota saja, untuk melakukan penyuluhan dari rumah ke rumah pun terkadang kesulitan karena waktu dan kesempatan berkunjung, menjadi relawan terkadang susah kecuali ada lembaga tertentu yang membiayai penyuluhan mereka dan mendapatkan upah atas sosialisasi misalnya jadi narsum maka akan cepat untuk melangkah, namun jika bumbu keikhlasan maka jelas lama dan tidak bisa masif dan berkelanjutan, kalaupun ada itu minoritas langkahnya atau tindakannya. 

Selamat buat kabupaten/kota di Indonesia yang merayakan dan tetap konsisten menyuarakan atau kampanye Air Susu Ibu dimana pun dan kapanpun. Semoga tindakan yang anda lakukan menjadi ladang amal yang tak ternilai. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun