Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bekal Ilmu Itu Lebih Bermanfaat Saat di Akhirat

15 Juli 2018   11:21 Diperbarui: 16 Juli 2018   06:37 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Ilmu/Doc Ponpes Al Mubarok Wonosobo

Setiap manusia pasti akan meninggal, tidak kenal status baik itu status kaya maupun miskin. Saatnya sudah habis kontrak dengan sang maha pencipta, maka akan dimasukan ke liang lahat. 

Ambulance atau mobil pajero hanya sampai di halaman parkir kuburan, tidak bakalan masuk ke liang lahat hartanya, hanya selembar kain berupa kain mori untuk menutup mayit di dalam alam kubur tersebut. 

Saat mayit dibuka karena ada program pembebasan jalan atau tol misalnya dan masih utuh mayitnya sampai puluhan tahun di makamkan itu karena memiliki ilmu dan mau mengamalkannya, dia mempunyai bekal saat dunia yakni harta yang dimiliki ditasyarufkan untuk modal baginya untuk bekal saat berada di alam kubur. 

Ibadah butuh ilmu, cari ilmu tidak ada batasnya, semua dilakukan untuk membenahi negara dan masyarakatnya. Ilmu yang dimiliki untuk merubah dari zaman yang tidak beradab menjadi beradab, ilmu bisa menerangi kehidupan, tapi kalau kita berorientasi pada harta atau kekayaan maka tidak dibawa saat dialam kubur. 

Marilah kita mengintrospeksi diri, apakah yang sudah kita lakukan, sudah memberikan manfaat kepada orang lain, dan ilmu yang diberikan bisa berkembang dan bermanfaat bagi lingkungannya. Jika belum melakukannya masih ada kesempatan dalam usiamu untuk tetap belajar kepada ahli ilmu atau orang yang alim untuk mendapatkan tambahan ilmu, semakin bertambah ilmunya maka derajatnya akan dinaikkan, bila sudah dinaikkan derajatnya untuk menjaga ilmunya. 

Tugas para ulama di muka bumi ini adalah mewarisi ilmu para nabi untuk memperbaiki tatanan kehidupan ini. Tidak mengajarkan untuk melakukan keburukan apalagi melakukan ajaran kebencian antar umatnya. 

Bila ada mayit mau dikuburkan, maka mayit harus di mandikan, disholatkan, dan dimakamkan. Semua harus dengan olmu. Memandikan mayit pun harus dengan ilmu, termasuk saat mau sholat jenazah. 

Sangat dianjurkan keluarga terdekat mayit untuk ikut mensholatkan, pahala ikut  sholat jenazah itu satu gunung uhud, jangan saat ada sholat jenazah malah berangkat mengantarkan dengan celana pendek atau pakai kaos, usahakan baju muslim dan berkopyah lalu ikut sholat jenazah, jangan dibiasakan duduk di emperan masjid atau musholla saat ada mayit di sholatkan. 

Pahala mengantarkan jenazah hingga sampai makam dimana mayit di kuburkan maka dapat satu gunung uhud. 

Orang pintar atau ahli ilmu itu sebenarnya mudah dalam melangkah jika tahu ilmunya, namun bagi yang tidak paham maka sudsh saatnya untuk belajar ilmu. Tidak ada batasan mencari ilmu, sampai meninggal dunia sebagai terkahir seseorang itu berhenti mencari ilmu. 

Amalkanlah ilmu mu jika sudah paham, jangan menyampaikan ilmu yang belum paham kemudian dengan percaya diri menyampaikannya, bila menyampaikan tanpa disertai ilmu maka akan menjadi masalah dikemudian hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun