Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menuduh Kafir atau Bukan Itu Hak Prerogratif Allah SWT

12 Juni 2018   11:32 Diperbarui: 12 Juni 2018   11:40 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc islamnusantara.com

Sahabat kompasiana yang berbahagia, bagi kita yang merasa muslim maka hidup didunia ibarat penjara atau ujian yang bersyarat, jika kita lulus maka amaliyah selama kiya hidup ini akan menjadi bekalnya di yaumil kiyamah. Namun bila sebaliknya orang kita hidup ini selalu melanggar atau menerjang aturan larangan yang ada, yang haram dinikmati, ibarat hidup di dunia seperti surganya mereka, hidup untuk leyeh-leyeh, perintah ibadah tidak diindahkan,  maka saat di akhirat menjadi gelap gulita, rasa penyesalan tidak bisa dikembalikan lagi, karena menyesal saat ajal sudah datang. 

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah mengatakan, bahwa dunia itu laksana surga bagi orang kafir, dan penjara bagi orang mukmin (HR Muslim). 

Kenapa? Karena di dunia itu dipenuhi aturan-aturan yang sama sekali tak boleh diterjang. Ada halal-haram, ada perintah-larangan, ada ini dan itu. Kerap kali untuk menjalankan suatu perintah, harus meninggalkan beberapa perkara yang nampak indah dan di saat tertentu harus menelan rasa pahit. 

Saat didunia kita juga tidak boleh melakukan suudzon kepada orang apalagi menuduh orang kafir, karena apakah orang tersebut itu kafir atau tidak itu hak prerogratif Allah SWT. Gusti Allah yang menilai apakah umatnya apakah itu golongan muslim atau golongan kafir. 

Sebagai umat muslim pun hanya berikhtiar mudah-mudahan ikhtiar ibadah yang kita lakukan ini tergolong sebagai umat Nabi Muhammad SAW, semua data amaliyah dan perbuatan serta tingkah laku manusia sejak lahir hingga ajal menjemputnya ada pada catatan rapot kita dan Allah SWT yang memutuskan melalui malaikat yang bertugas mencatat segala amal kebaikan dan keburukan kita selama di dunia. 

Bayangkan saja hanya satu nikmat dari Allah SWT yang diberikan kepada umatnya di dunia sedangkan 99 nikmat lain akan diberikan saat semua manusia sudah berada di alam akhirat maka akan menerima kenikmatan yang sudah dijanjikan kepada umat muslim yang patuh dan taat serta mau mengikuti semua perintahNya dan menjauhi segala LaranganNya. 

Tulisan ini hanya mengingatkan saja, bahwa kebaikan yang kita berikan walau sebiji gandum saja akan dicatat olehNya, begitu pula dengan keburukan kita yang sudah dilakukan. 

Rasa takut akan adzab Allah SWT harusnya senantiasa melekat pada diri kita semua, seperto tidak boleh sombong, tidak boleh pamer, tidak boleh berburuk sangka, tidak boleh mengguncingkan orang lain, tidak boleh iri dengki dengan orang lain, tidak boleh rakus, tidak boleh hidup penuh kemewahan, apalagi hidup berfoya-foya. 

Kalau elama hidupnya untuk kemaksiatan maka tak ada manfaatnya selama hidupnya, namun bila sebaliknya  ilmu yang dimiliki, tenaga dan harta benda yang kita miliki ini bisa bermanfaat untuk syiar islam, keluarga, lingkungan, dan juga masyarakat dan negara dan bangsa maka akan menjadi modal baginya untuk menunai kelak dihari akhir. 

Karena status apakah dia golongan kafir atau bukan adalah hak istimewa Allah SWT maka sebagai makhluk Allah SWT kita sangat berdosa jika menuduh orang dengan istilah kafir atau istilah lainnya, barangkali orang yang dituduhkan itu mendapatkan hidayah lalu masuk islam dan mendapatkan ampunan atas perbuatan yang dilakukan. 

Orang yang mudah mengkafirkan kaum muslimin adalah orang yang sedikit wara' dan agamanya, dangkal ilmu dan bashirahnya, karena mengkafirkan mempunyai konskwensi yang agung dan mengharuskan hukuman dan ancaman yang berat terhadap orang yang dikafirkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun